Ketua Grup Adani Gautam Adani saat acara di Nagpur. (Foto dari file PTI)
Jaksa AS menuduh pengusaha miliarder Gautam Adani terlibat dalam skema suap lebih dari $250 juta kepada pejabat pemerintah di India sebagai imbalan atas kontrak tenaga surya, sebuah tindakan yang akan semakin memperkeruh kondisi konglomerat pelabuhan-ke-energi miliknya. Berikut beberapa hal penting dari dakwaan setebal 54 halaman tersebut.
- Gautam Adani secara pribadi bertemu dengan pihak berwenang India dalam berbagai kesempatan untuk memajukan konspirasi suap.
- Para konspirator bertemu langsung dan berkomunikasi melalui aplikasi pesan email untuk membahas implementasinya, termasuk saat berada di Amerika Serikat.
- Mereka melakukan dokumentasi elektronik ekstensif mengenai upaya suap, termasuk menggunakan telepon seluler untuk melacak lokasi dan penerima suap yang dijanjikan, serta memfotokopi dokumen yang merangkum jumlah yang ditawarkan.
- Mereka menyiapkan presentasi PowerPoint dan Excel untuk menentukan opsi pembayaran terbaik. Salah satu dari mereka menyimpulkan opsi yang diusulkan oleh Gautam Adani, dengan menggambarkan pembayaran langsung kepada perusahaan energi India sebagai “biaya pengembangan.”
- Terdakwa sering menyebut satu sama lain dengan nama kode termasuk “V”, “ular”, dan “numero uno minus one”. Gautam Adani dijuluki “Tuan A”, “numero uno” dan “orang besar”.
- Beberapa anggota kelompok tersebut menghancurkan bukti untuk menyembunyikan partisipasi mereka dalam skema tersebut, termasuk analisis PowerPoint dan komunikasi elektronik.
- Gautam Adani mengirim sendiri foto-foto setiap halaman surat perintah penggeledahan dan panggilan pengadilan juri yang diserahkan FBI kepada keponakannya dan salah satu terdakwa Sagar Adani melalui email.