Studi DNA kuno menunjukkan bagaimana orang Eropa awal beradaptasi selama 7.000 tahun

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Texas, Austin dan Universitas California, Los Angeles, telah memberikan wawasan penting tentang bagaimana populasi Eropa kuno beradaptasi dengan lingkungan mereka selama 7.000 tahun. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini menggunakan DNA purba dari sisa-sisa kerangka, menerapkan teknik statistik canggih untuk mendeteksi perubahan genetik yang tidak ada pada populasi modern. Analisis tersebut mencakup periode sejarah dari Neolitik hingga akhir periode Romawi, meneliti lebih dari 700 spesimen yang bersumber dari situs arkeologi di seluruh Eropa dan sebagian Rusia modern.

Deteksi perubahan evolusioner

Peneliti utama Vagesh Narasimhan, asisten profesor biologi integratif dan statistik di Universitas Texas di Austin, Menyorot Pentingnya penelitian ini, menunjukkan bahwa DNA purba memberikan gambaran sekilas tentang populasi historis, melewati keterbatasan analisis genetik modern. Modifikasi genetik yang halus, sering kali ditutupi oleh rekombinasi atau pencampuran populasi dalam genom kontemporer, terungkap melalui metodologi penelitian baru.

Adaptasi genetik utama telah diidentifikasi

Hasilnya mengidentifikasi 14 wilayah genetik utama yang telah mengalami seleksi alam signifikan selama periode waktu berbeda. Ciri-ciri yang terkait dengan sintesis vitamin D dan toleransi laktosa termasuk di antara ciri-ciri yang menonjol pada era selanjutnya. Adaptasi ini kemungkinan besar memainkan peran penting dalam membantu bertahan hidup di iklim yang kurang cerah dan selama periode kelangkaan pangan ketika produk susu menjadi sumber makanan yang penting.

Respon imun dan transformasi pertanian

Tekanan selektif pada gen yang berhubungan dengan imunitas juga teramati, terutama ketika populasi menghadapi penyakit baru seiring dengan munculnya pertanian dan perubahan sosial. Namun, ditemukan bahwa sekitar setengah dari sinyal adaptif yang terdeteksi pada periode awal telah menghilang seiring berjalannya waktu karena faktor-faktor seperti pergeseran genetik atau percampuran dalam populasi.

Penelitian ini menyoroti bagaimana tantangan lingkungan membentuk evolusi manusia dan hilangnya sifat-sifat yang tadinya bermanfaat. Dengan mempelajari DNA purba, dinamika historis adaptasi manusia disatukan, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang evolusi masa lalu kita.

Sumber