Mumbai: Jasa penyewaan pesawat Operator Sirius Air India Dikatakan pihaknya sedang mencari dana sebesar $100 juta melalui utang dan sarana lain untuk memperluas armada dan layanan karena melihat permintaan meningkat dari berbagai sektor. Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya bertujuan untuk memiliki armada sebanyak 50 jet pribadi pada tahun fiskal 2027 dan melebarkan sayapnya di pasar lain seperti Timur Jauh, Asia Tenggara, dan Afrika Timur sebagai bagian dari rencana bisnis jangka panjangnya.
Arun Kashyap, pendiri dan promotor Sirius India Airlines, mengatakan dana yang diusulkan diharapkan selesai pada Maret tahun depan sehingga rencana tersebut dapat dilaksanakan mulai FY26.
Maskapai penerbangan yang berbasis di Gurugram ini meluncurkan layanan charter bekerja sama dengan Transworld Group yang berbasis di Dubai pada bulan Agustus tahun ini.
“Kami menargetkan mendapatkan modal senilai US$100 juta pada tahun keuangan ini dan telah memulai proses untuk mewujudkannya. Kami mencari dana ini melalui utang serta dari investor strategis dan sedang berdiskusi dengan sejumlah pemberi pinjaman,” kata Kashyap, yang sebelumnya pernah bekerja dengan perusahaan penerbangan seperti Air India dan SpiceJet:
Perusahaan mengharapkan dana ini tersedia pada bulan Maret tahun depan, kata Kashyap, sambil menambahkan, “Kami berencana menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi armada dan memasuki pasar luar negeri baru selain memperkuat pasar domestik.”
Sirius India Airlines Limited pada bulan April mengumumkan kemitraan strategisnya Perjalanan udara pribadi yang mewah Merek Airavat akan terbang ke India.
Airavat Aviation memiliki kehadiran yang kuat di Timur Tengah, Eropa, Afrika dan Asia.
Sirius saat ini memiliki armada tiga pesawat mewah dan menyediakan layanan di pasar lokal serta Timur Tengah.
Menyatakan bahwa permintaan penerbangan charter “sangat tinggi” dari semua segmen termasuk perjalanan korporat dan gaya hidup, Kashyap mengatakan perusahaannya juga berupaya memperkuat kehadirannya di pasar India bagian barat dan selatan untuk memenuhi permintaan ini di pasar domestik.
“Sebagai bagian dari rencana perluasan armada kami, kami memperkirakan akan ada hingga 50 pesawat pada bulan Maret 2028, termasuk pesawat kecil dan menengah serta pesawat yang dapat mengoperasikan penerbangan charter grup. Hal ini akan membantu kami memasuki pasar seperti Timur Jauh dan Afrika Timur.” Antara lain,” ujarnya.
Dia menambahkan, 10 pesawat tersebut diharapkan dapat bergabung dengan armada pada tahun fiskal berikutnya.