NEW DELHI: India siap memainkan peran penting dalam mendukung sektor energi terbarukan AS melalui kemampuan manufaktur berskala besar, biaya produksi yang kompetitif, dan sumber daya manusia yang kuat di bidang STEM, demikian yang disoroti dalam sebuah laporan oleh perusahaan investasi ValueQuest.
Laporan tersebut mencatat bahwa meskipun Amerika Serikat menghadapi kompleksitas kebijakan energi di bawah pemerintahan Trump, prospek energi terbarukan tetap kuat.
“Pangkalan manufaktur India yang luas, talenta STEM, biaya produksi yang kompetitif (dibandingkan Asia Tenggara dan Meksiko), dikombinasikan dengan keandalan pasokan dapat menjadikan India sebagai mitra pilihan,” katanya.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa India dapat menggantikan negara-negara Asia Tenggara sebagai eksportir utama panel surya ke Amerika Serikat, terutama karena Amerika Serikat berupaya mengurangi ketergantungannya pada rantai pasokan Tiongkok.
“India mempunyai potensi untuk menggantikan negara-negara Asia Tenggara sebagai eksportir utama panel surya ke Amerika Serikat,” laporan tersebut menambahkan.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Hukum pengurangan inflasi IRA AS telah menciptakan landasan yang kuat untuk mempercepat investasi pada energi terbarukan, khususnya tenaga surya, yang telah meningkat menjadi 178 GW pada tahun 2023 dari hanya 15 GW pada tahun 2013.
Lintasan pertumbuhan ini didorong oleh kemajuan teknologi, penurunan biaya, dan meningkatnya komitmen masyarakat terhadap dekarbonisasi.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa tidak mudah bagi pemerintahan Trump untuk membuat perubahan pada rollover IRA, dan mengatakan, “Mencabut atau membuat perubahan signifikan pada IRA akan menjadi tantangan bagi pemerintahan mana pun. Karena IRA disahkan sebagai undang-undang, bukan hukum.” Berdasarkan peraturan lembaga federal atau perintah eksekutif, perubahan substantif apa pun memerlukan persetujuan kongres.”
Selain itu, iklim geopolitik saat ini, yang ditandai dengan sentimen anti-Tiongkok, memberikan peluang besar bagi India.
Seiring dengan upaya Amerika Serikat untuk mendiversifikasi kemitraan dagangnya, hubungan dagang India yang sudah ada di berbagai industri, termasuk perangkat lunak dan farmasi, dapat memfasilitasi transisi yang lebih lancar menuju kerja sama energi terbarukan.
Banyak perusahaan India yang sudah menyiapkan kemampuan manufaktur di Amerika Serikat, yang mengurangi risiko dan memposisikan diri mereka untuk mendapatkan manfaat dari keringanan pajak yang terkait dengan produksi energi terbarukan.
Prospek energi terbarukan di Amerika Serikat cukup menjanjikan, dan keunggulan strategis India dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan sektor ini. Dengan membina kemitraan yang kuat, kedua negara dapat memajukan ambisi energi mereka sekaligus mengatasi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.