Samsung Galaxy S22 Ultra dan model tertentu yang mengalami masalah garis hijau yang terkenal akan memenuhi syarat untuk penggantian layar satu kali di pusat layanan resmi di India. Perusahaan memastikan penawaran ini akan tersedia hingga akhir tahun. Namun, grup teknologi Korea Selatan telah menerapkan beberapa batasan pada kelayakan perangkat, dengan mempertimbangkan tanggal pembelian, kondisi, dan faktor lainnya.
Penggantian layar Samsung Galaxy S22 Ultra
Pertama mengetahui Oleh Tipster Tarun Vats Dukungan Samsung telah mengonfirmasi bahwa program penggantian layarnya akan berlaku untuk model Samsung Galaxy S22 Ultra, seri Galaxy S21, dan Galaxy S21 FE 5G yang tidak bergaransi hingga 31 Desember 2024. Namun, perangkat tersebut tidak boleh memiliki segala kerusakan fisik atau tanda-tanda kerusakan air.
Staf Gadgets 360 dapat menghubungi Dukungan Samsung untuk mengonfirmasi ketersediaan program pengganti ini di negara tersebut.
Perusahaan akan mengganti rakitan OCTA (On-Cell Touch AMOLED) serta penggantian baterai dan rakitan secara gratis, meski dengan beberapa syarat dan ketentuan. Samsung mengatakan perangkat dalam waktu tiga tahun setelah pembelian akan memenuhi syarat untuk penggantian suku cadang gratis. Selain itu, hanya pembeli pertama yang dapat menerima penggantian setelah menunjukkan faktur asli.
Meskipun penggantian suku cadang tidak dikenakan biaya apa pun, biaya tenaga kerja untuk perbaikan akan ditanggung oleh pelanggan. Mereka dapat membuat janji temu di pusat layanan resmi terdekat untuk memanfaatkan penawaran ini.
Namun, ini bukan pertama kalinya Samsung memberikan tawaran seperti itu. Pada bulan April, Samsung mengumumkan program penggantian khusus di Tanah Air untuk perangkat yang terkena masalah garis hijau di layar. Saat itu, daftar perangkat yang memenuhi syarat antara lain Samsung Galaxy S20 series, Galaxy Note 20 series, Galaxy S21 series, dan Galaxy S22. Laporan menunjukkan bahwa masalah garis hijau terutama terjadi pada ponsel pintar Samsung dengan layar AMOLED setelah pembaruan perangkat lunak. Namun, raksasa teknologi tersebut bukanlah satu-satunya OEM yang mengalami masalah ini. Bulan lalu, OnePlus mengakui masalah tampilan di banyak perangkatnya, mengklaim bahwa masalah tersebut merupakan “tantangan industri yang luas”.