Observatorium Neil Girls Swift milik NASA telah mendeteksi sinyal unik dari dua lubang hitam supermasif, yang terlibat dalam tarian kosmik yang mengganggu awan gas padat di pusat galaksi yang jauh. Fenomena yang dikenal dengan AT 2021hdr ini telah menarik minat besar para astronom karena para peneliti telah mengamati siklus gangguan gas yang tidak biasa saat lubang hitam mengorbit satu sama lain.
Peristiwa riak gas ini pertama kali didokumentasikan pada Maret 2021 oleh Zwicky Transient Facility (ZTF) di Palomar Observatory, California. Sebuah studi tentang AT 2021hdr yang dipimpin oleh Dr. Lorena Hernandez García, ahli astrofisika di Millennium Institute for Astrophysics dan Universitas Valparaiso di Chili, mengungkapkan suar yang berulang, sebuah pola yang menurut para ilmuwan disebabkan oleh pengaruh gravitasi lubang hitam pada lubang hitam masif. gas. awan. Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics, menggambarkan bagaimana benda-benda raksasa ini menarik gas dan memanaskannya, menyebabkan osilasi cahaya pada panjang gelombang berbeda.
Sumber AT 2021hdr terungkap
Lubang hitam ini terletak di galaksi 2MASX J21240027+3409114, sekitar satu miliar tahun cahaya di konstelasi Cygnus, dan memiliki massa 40 juta kali Matahari. Kedekatannya – hanya berjarak 16 miliar mil – menghasilkan perubahan cahaya yang dapat diamati setiap 130 hari. Para ilmuwan memperkirakan frekuensi ini pada akhirnya akan mencapai penggabungan lubang hitam setelah sekitar 70 ribu tahun.
Awalnya, ledakan tersebut dianggap sebagai supernova, tetapi sifat ledakan yang berulang membuat para astronom mengevaluasi kembali asumsi mereka. Alejandra Muñoz-Arancibia, A peneliti Bersama ALeRCE dan Universitas Chile, mereka mencatat bahwa pengamatan berulang kali selama tahun 2022 telah membantu mengembangkan pemahaman yang lebih tepat tentang fenomena tersebut. Sejak November 2022, ultraviolet Swift dan
Studi masa depan dan implikasinya
Penemuan ini memberikan perspektif unik mengenai interaksi lubang hitam supermasif. Studi lanjutan terhadap AT 2021hdr dan galaksi induknya – yang saat ini bergabung dengan galaksi lain – diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang evolusi galaksi dan perilaku lubang hitam.