Dalam kemitraan baru antara India dan Jepang, satelit CubeSat India akan menemani pendarat bulan Jepang di orbit bulan. HEX20Labs India Private Limited telah mengumumkan misi kolaboratif dengan perusahaan Jepang ispace, dengan tujuan meluncurkan CubeSat di salah satu pendarat bulan ispace pada misi mendatang. Perjanjian tersebut, yang ditandatangani oleh salah satu pendiri dan CEO HEX20Labs Lloyd Jacob Lopez dan pendiri dan CEO ispace Takeshi Hakamada di Milan, menandai langkah penting dalam memperluas operasi satelit India di luar orbit Bumi.
Menurut Laporan resmi Didukung oleh ispace, CubeSat akan dibangun oleh HEX20Labs, dengan tujuan melakukan penelitian ilmiah dan eksperimen teknologi di ruang angkasa bulan, dan selanjutnya mengintegrasikan kontribusi teknologi India ke dalam misi bulan internasional. ispace memiliki beberapa proyek pendaratan di bulan yang direncanakan, tetapi rincian tentang misi mana yang akan mencakup CubeSat HEX20Labs belum terungkap.
Detail tugas
misi, Menurut ke ispace, akan membantu mempercepat eksplorasi bulan dengan menstandarisasi platform satelit dan antarmuka yang diperlukan untuk operasi yang efektif di ruang cislunar. “Menyatukan satelit dan antarmukanya sangat penting untuk mempercepat aktivitas luar angkasa di bulan,” kata Takeshi Hakamada, pendiri dan CEO ispace. Ia menambahkan, kerja sama dengan HEX20Labs ini sejalan dengan tujuan tersebut.
Selain HEX20Labs, kemitraan ini juga mencakup Skyroot Aerospace, sebuah perusahaan dirgantara India yang terkenal karena meluncurkan roket pribadi pertama India pada tahun 2022, sehingga menambah pemain utama lainnya dalam misi internasional ini.
Upaya Jepang di bulan dan prospek masa depan
Keberhasilan Jepang di bulan baru-baru ini, termasuk pendaratan presisi Lunar Exploration Intelligent Lander (SLIM) pada Januari 2024, menunjukkan kemajuan signifikan dalam eksplorasi bulan, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi proyek saat ini. Misi 2 ispace mendatang, yang diperkirakan akan diluncurkan pada Desember 2024, mencakup pendarat seberat 1.000 kg yang disebut Resilience, bersama dengan penjelajah kecil, Tenacious, yang dimaksudkan untuk menjelajahi wilayah Mare Frigoris.