Di Campinas, Bugri bertarung, sering finis, namun tidak beranjak dari 0 menjadi 0. Dengan demikian, ia tetap berada di peringkat terakhir dan menjadi tim kedua di seri B-2024 yang terdegradasi dari divisi tersebut.
12 November
2024
– 22 jam 56
(Diperbarui pada 22:57)
Guarani menjadi tim kedua yang mendarat di Seri B-2024 (selain Brusque). Pada Selasa malam (11/12), di Stadion Brenco de Oro da Princesa Campinas, tim gagal meraih kemenangan melawan Amazonas, dan tetap bermain imbang tanpa gol (0-0) di putaran ke-36 kompetisi tersebut. Dengan hasil ini, Bugri mengumpulkan 32 poin dan bertahan di posisi terakhir. Hanya tersisa dua putaran dan enam poin dipertaruhkan. Karena tim pertama di luar zona degradasi (CRB) memiliki 39 poin, Guarani tak lagi berpeluang menghindari degradasi.
Hasil imbang itu membuat Guarani frustrasi, yang terus menekan untuk mencari kemenangan, dengan 15 tembakan, 10 di antaranya tepat sasaran. Namun kiper Fabian Volpi unggul dengan penyelamatan akurat dan menggagalkan tim tuan rumah membuka skor. Dengan perolehan poin tersebut, Amazonas tetap bertahan di peringkat 11 dengan 49 poin, tanpa peluang lolos ke Divisi Primera, namun juga tanpa risiko degradasi. Oleh karena itu, tim menjalani musim yang bagus pada penampilan perdananya di Seri B.
Babak pertama: Guarani di depan
Mengingat konteksnya, karena hanya kemenangan yang menjamin Guarani lolos dari degradasi lebih awal, tidak mengherankan jika tim tuan rumah berusaha menyerang. Amazonas, yang tidak lagi bercita-cita pindah ke Seri A atau risiko terdegradasi ke Seri C, merasa puas dengan pertahanannya. Babak pertama ditandai dengan tidak efisiennya serangan Guarani, yang memiliki beberapa peluang bagus, namun dihentikan oleh tekel bagus Volpe. Luan Dias bertanggung jawab atas upaya tersebut, karena ia melakukan dua tembakan yang memerlukan penyelamatan sulit dari kiper lawan.
Meski memiliki penguasaan bola yang lebih sedikit (47%), Guarani tidak mampu mengubah dominasinya menjadi gol, tertinggal di papan skor dan membuat para pendukungnya frustrasi. Tim finis 10 kali lebih tinggi dari lawannya, tetapi hasilnya tetap tidak berubah.
Seri dan degradasi
Di babak kedua, Guarani mendapat peluang saat tendangan veteran Sassa membentur tiang, yang diblok oleh Vladimir. Bola yang semula masuk ke gawang, memantul ke punggung kiper dan keluar. Usai ketakutan, Bugre terus menekan, dan Luan Dias sangat aktif menciptakan permainan ofensif. Namun, meski dengan upaya bagus, Luann dan rekan satu timnya tidak mampu mengatasi Volpe, yang terus tampil mengesankan dengan penyelamatan bagus. Dengan demikian, hasil imbang tanpa gol bertahan hingga akhir, menentukan nasib Guarani di kompetisi tersebut.
Ikuti konten kami di media sosial: Bluesky, Threads, Twitter, Instagram, dan Facebook.