Seperti dilansir berbagai sumber, Mark Thompson, fisikawan terkenal Inggris, telah ditunjuk sebagai direktur jenderal baru CERN, laboratorium fisika partikel bergengsi Eropa di dekat Jenewa. Thompson akan mengambil alih jabatan Fabiola Giannotti pada akhir tahun 2025, dan akan menghadapi tantangan besar, termasuk mendapatkan pendanaan untuk proyek ambisius Future Circular Collider (FCC) dan menangani kompleksitas politik yang diperburuk oleh perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Tantangan ke depan bagi pemimpin baru
Menurut A sebuah laporan Secara alami, Thompson, yang sebelumnya mengerjakan eksperimen besar di CERN, akan memimpin laboratorium tersebut selama periode kritis. Dengan perkiraan biaya $17 miliar, FCC bertujuan untuk membuat terowongan sepanjang 90 kilometer untuk tumbukan partikel yang diharapkan dapat mengeksplorasi pertanyaan fisika yang lebih dalam selama abad ini. Keraguan terhadap proyek ini muncul dari Jerman, kontributor keuangan terbesar CERN. Rencana Tiongkok untuk melakukan tabrakan serupa juga mengancam lini masa CERN dan kepemimpinan globalnya di bidang ini.
Selain itu, lingkungan politik juga menghadirkan tantangan tersendiri. berikutnya Setelah perang di Ukraina, CERN memutuskan hubungan dengan Rusia, dan kerja samanya dengan negara lain kemungkinan besar memerlukan diplomasi yang hati-hati.
Proyek utama CERN dan kepemimpinan Thomson
Masa jabatan Thompson dimulai ketika CERN terus memodernisasi fasilitas yang ada, Large Hadron Collider (LHC), dengan investasi sebesar €1,5 miliar. Upaya ini bertujuan untuk menjadikan eksperimen CERN sebagai yang terdepan dalam fisika partikel. Thompson diharapkan fokus menjaga momentum ilmiah laboratorium sambil mengatasi ketidakpastian seputar FCC.
Thompson dipandang konsisten dengan visi pendahulunya Fabiola Gianotti, namun pendekatannya lebih cenderung melibatkan pengambilan keputusan yang transparan berdasarkan sudut pandang berbeda dalam komunitas ilmiah. Ursula Bassler, mantan ketua Dewan CERN, menyatakan optimismenya terhadap kepemimpinan Thomson, dan mencatat kemampuannya dalam mengelola kompleksitas seputar proyek tersebut.
Latar belakang dan peran Thompson di CERN
Penunjukan Thompson sebagai direktur CERN pertama di Inggris setelah lebih dari dua dekade membawa banyak pengalaman. Setelah ikut memimpin penemuan Higgs boson di LHC pada tahun 2012, ia memiliki pemahaman mendalam tentang kemampuan dan ambisi CERN.