Strain baru cyanobacteria, yang secara informal disebut “Chunkus”, telah diidentifikasi di perairan hidrotermal di pulau Vulcano, Italia, memicu minat terhadap potensi penyerapan karbon. Cyanobacteria besar ini, yang secara resmi ditetapkan sebagai strain UTEX 3222, ditemukan selama penelitian kelautan yang bertujuan untuk mengumpulkan sampel air dari lubang vulkanik dangkal Vulcano, dan memiliki karakteristik unik yang mungkin berkontribusi pada upaya penyerapan karbon.
Lingkungan hidrotermal di sekitar Gunung Berapi menyediakan konsentrasi karbon dioksida (CO₂) yang tinggi, yang diperkirakan mendorong pertumbuhan bongkahan. Pengamatan mengungkapkan bahwa sel-sel cyanobacteria ini menghasilkan butiran padat karbon, yang mempercepat laju tenggelamnya mereka di lingkungan laut. Para ilmuwan percaya bahwa adaptasi ini memungkinkan Chonkus menyerap karbon langsung dari lingkungannya, meningkatkan pertumbuhannya dan membawanya menetap jauh di lautan, tempat ia menyimpan karbon yang terperangkap.
Potensi manfaat untuk aplikasi industri
Kemampuan Chonkus untuk membentuk koloni besar dan menyimpan karbon secara internal tidak hanya berharga dalam lingkungan alaminya; Ini menjanjikan untuk aplikasi industri. Dengan menyimpan karbon lebih efisien dibandingkan ras lain, potongan Hal ini dapat mengurangi pengeluaran energi untuk industri yang terlibat dalam penangkapan karbon hingga 30 persen. Profesor George Church, peneliti terkemuka di bidang ilmu dan teknologi kesehatan yang berafiliasi dengan Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts, mencatat bahwa penemuan ini memanfaatkan proses evolusi alami, yang dapat membantu umat manusia mengatasi krisis iklim melalui cara-cara yang efektif terhadap lingkungan.
Menyeimbangkan inovasi dan kehati-hatian terhadap lingkungan
Meskipun chunko menunjukkan serangkaian atribut yang diinginkan untuk penangkapan karbon, para peneliti menyarankan penerapannya secara hati-hati. Pelepasan mikroba dalam skala besar dapat mengganggu ekosistem yang ada dan penyerapan karbon mungkin tidak permanen jika organisme tersebut mati. Namun, karena kemampuannya menahan suhu tinggi dan laju pertumbuhan yang cepat, ia mempunyai potensi untuk berbagai penggunaan biomanufaktur, terutama di lingkungan seperti bioreaktor.
Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, penemuan ini menunjukkan langkah menjanjikan menuju solusi penyerapan karbon yang lebih berkelanjutan melalui adaptasi mikroba yang terjadi secara alami.
Untuk berita dan ulasan teknologi terkini, ikuti Gadgets 360 terus X, Facebook, Ada apa, Topik Dan Google Berita. Untuk video terbaru tentang gadget dan teknologi, berlangganan saluran kami saluran YouTube. Jika Anda ingin mengetahui segalanya tentang influencer top, ikuti situs web kami Siapa Itu360 pada Instagram Dan YouTube.
OxygenOS 15 akan menggunakan ruang 20 persen lebih sedikit di OnePlus 13 dengan mengurangi fitur-fitur yang berlebihan: Laporkan
Google Cloud berpartner dengan DeliveryHealth untuk menyediakan solusi AI untuk dokumentasi klinis