Kisah nyata di balik lagu-lagu yang paling banyak disalahpahami dalam sejarah rock

Lagu-lagu terkenal selalu disalahpahami. Entah melodinya terlalu menarik untuk diperhatikan liriknya, atau lagunya sendiri telah disalahpahami, pendengar mudah berasumsi tentang makna lagu tersebut. Keempat lagu rock ini, khususnya, telah disalahpahami banyak Selama bertahun-tahun. Mari kita jelajahi lima kisah nyata di balik lagu-lagu rock terkenal yang disalahpahami!

1. “Lahir di AS” oleh Bruce Springsteen

“Born In The USA” karya Bruce Springsteen sering kali dianggap serius. Namun, lagu rock ini sebenarnya bukanlah perayaan Amerika Serikat dan menjadi orang Amerika berdarah merah. Lagu ini sebenarnya merupakan kritik terhadap Amerika pasca-Perang Vietnam, di mana para veteran menghadapi kesulitan ekonomi serius yang berbenturan dengan pemujaan terhadap perang dan patriotisme pada saat itu.

2. “Batu Buaya” oleh Elton John

Ini adalah salah satu lagu Elton John yang paling ceria, menarik, dan menyenangkan. Tak heran mengapa orang mendengarkan The 1973 tanpa benar-benar mendengarkan liriknya. Sebenarnya, “Crocodile Rock” bukanlah lagu yang sangat positif.

Sebaliknya, lagu ini berkisah tentang seorang pria yang mengalami krisis paruh baya yang sangat parah. “Crocodile Rock” menceritakan semua hal yang dialami pria tersebut, serta pemikirannya tentang bagaimana hidupnya salah. Dia menari mengikuti lagu “Crocodile Rock” dengan pacarnya sebelum pacarnya meninggalkannya, dan dia tidak pernah pulih sepenuhnya.

3. “Setiap Nafas yang Anda Ambil” oleh polisi

Ini adalah lagu rock yang paling disalahpahami dari semua lagu rock yang disalahpahami. “Setiap Nafas yang Anda Ambil” dari Polisi adalah karya yang luar biasa, tetapi pendengar terus-menerus salah memahami pokok bahasan lagu tersebut sejak dirilis pada tahun 1983. Sting tidak berbicara tentang hubungan cinta yang manis dan sehat. Ini bukanlah lagu cinta yang tulus. Sebaliknya, dia bernyanyi tentang seorang penguntit posesif yang tidak akan membiarkan kekasihnya pergi. Bahkan Sting sendiri tahu bahwa lagu tersebut memiliki makna yang menyeramkan di balik nada rock lembut yang berkilauan dan mengganggu.

“Kedengarannya seperti lagu cinta yang nyaman.” kata Sting. “Saya tidak menyadari pada saat itu betapa jahatnya dia. Saya kira saya sedang memikirkan tentang Big Brother serta pengawasan dan pengendaliannya.

4. “Anak yang Beruntung” diproduksi oleh Creedence Clearwater Revival

“Fortunate Son” oleh Creedence Clearwater Revival cenderung mendapatkan perlakuan yang sama seperti “Born In The USA” dari Springsteen. Lagu tahun 1968 ini sering digunakan sebagai lagu kebangsaan Amerika yang bagus.

Namun, lagunya sendiri agaknya merupakan lagu protes terhadap Perang Vietnam. Kami mengerti bagaimana hal ini bisa disalahpahami. John Fogerty tidak Sejujurnya Kritik terhadap perang itu sendiri. Sebaliknya, lagu tersebut “lebih tentang ketidakadilan kelas daripada perang itu sendiri” dan ketidakadilan orang kaya karena bisa menghindari wajib militer. Menurut Fogerty.

Foto oleh Busacca/Mediapunch/Shutterstock

Saat Anda membeli melalui tautan di situs kami, kami dapat memperoleh komisi afiliasi.



Sumber