Photobook baru David Bowie, ‘Special for Mr Bowie’, menggambarkan legenda rock tersebut selama kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat

Sebuah buku baru yang menampilkan foto-foto langka David Bowie, yang diambil saat kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat, akan dirilis pada Rabu 13 November. Tuan Bowie Spesial: Sehari bersama David Bowie Pada tahun 1971 adalah buku edisi terbatas setebal 48 halaman yang ditulis oleh jurnalis dan fotografer rock veteran John Mendelsohn dan menampilkan foto-foto Bowie yang diambilnya setelah mewawancarainya di sebuah press junket di San Francisco.

Bowie berada di AS untuk mempromosikan album terbarunya, The Man Who Sold the World, dan mengadakan acara pers di Holiday Inn. Mendelsohn merekam film penyanyi rock yang masih muda, dan menghabiskan beberapa waktu mengobrol dengannya. Wawancaranya dipublikasikan di Rolling Stone.

[RELATED: Watch New Video for David Bowie’s Classic Song “Starman,” Featuring Rare Footage Shot by Photographer Mick Rock]

Yang membuat Pak Bowie menonjol adalah artikel Rolling Stone, serta refleksi Mendelssohn tentang Bowie. Foto-foto tersebut memperlihatkan Bowie mengenakan dua “gaun pria” yang dirancang oleh penjahit Mr. Fish yang berbasis di London. Salah satu pakaiannya adalah gaun bermotif bunga yang sama yang dikenakan David di sampul The Man Who Sold the World edisi Inggris.

Buku ini juga memuat informasi tentang asal usul dan pengaruh pakaian pria yang ditulis oleh jurnalis budaya populer Inggris-Irlandia Paul Gorman.

Penggemar yang melakukan pre-order buku ini juga akan menerima souvenir botol wewangian gratis bernama Peculiar, selama persediaan masih ada. Menurut deskripsi wewangiannya, ini adalah “aroma yang canggih, mengingatkan pada London kuno, dengan sentuhan lavender, cocok untuk semua masker.” Wewangiannya dibuat dengan air bunga organik Kanada.

Bukunya sudah bisa di pre-order sekarang di NortonRecords.com.

Lebih lanjut tentang wawancara Mendelssohn dengan Bowie

Wawancara Mendelssohn dengan Bowie diterbitkan di majalah edisi April 1971 Batu Bergulir. Dalam perbincangan tersebut, David berbicara tentang bagaimana ia ingin memperkenalkan dirinya sambil mengantisipasi konser pertamanya di Amerika Serikat.

“Saya menolak dilihat sebagai orang biasa,” tegasnya. “Jika saya biasa-biasa saja, saya akan gulung tikar. Ada cukup banyak kabut di sekitarnya. Itu sebabnya gagasan pertunjukan sebagai tontonan sangat penting bagi saya.

Dia juga membahas rencananya untuk memasukkan pantomim ke dalam acaranya.

“Saya ingin memperkenalkan pantomim ke dalam setting tradisional Barat, untuk memusatkan perhatian penonton dengan gaya gerakan yang sangat bergaya Jepang,” tegas Bowie.

Dia juga berbagi perasaannya tentang keinginan penontonnya untuk memahami aspek teatrikal dari pertunjukannya.

Bowie menyatakan: “Jika ada yang berpikir bahwa hal-hal ini hanyalah gangguan atau gimmick yang dimaksudkan untuk menyembunyikan kesalahan musik, mereka tidak boleh datang ke konser saya.” “Itu harus sesuai dengan keinginan saya atau tidak sama sekali. Penampilan saya harus menjadi pengalaman teatrikal bagi saya dan penonton. Saya tidak ingin keluar dari fantasi saya untuk tampil di atas panggung, saya ingin membawanya bersama saya di atas panggung.

Selain itu, Bowie menyarankan agar penggemar tidak melihat terlalu dalam ke dalam musik untuk mencari pesan yang serius.

“Apa yang dikatakan musik mungkin serius, tapi sebagai sebuah media, hal itu tidak boleh dipertanyakan, dianalisis, atau ditanggapi dengan serius,” ujarnya. “Saya pikir dia harus dijebak, dijadikan pelacur, parodi dirinya sendiri. Badutnya seharusnya… Musik adalah topeng yang dipakai untuk menyampaikan pesan. Musik adalah piero dan saya, pemainnya, adalah pesannya.”

(Foto oleh Daily Mirror/Mirrorpix/Mirrorpix melalui Getty Images)



Sumber