Kiran George: Permata tersembunyi bulu tangkis India yang belum mencapai potensi maksimalnya

Kiran George, seorang talenta bulutangkis yang menjanjikan, masih memiliki jalan panjang sebelum ia mencapai puncak. Perjalanannya baru saja dimulai, dan yang terbaik masih akan datang.

Bulu tangkis India telah menyaksikan masuknya talenta-talenta hebat ke dalam olahraga ini dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemain seperti Satwik Chirag, Lakshya Sen, dan Priyanshu Rajawat yang berhasil menorehkan prestasi di panggung dunia. Namun, ada satu pemain yang sering luput dari perhatian, yaitu Kieran George yang berusia 24 tahun.

Baru-baru ini, Kiran menjadi berita utama di Korea Masters 2024 dengan mengalahkan unggulan ketiga Chi Yu-jin dari Chinese Taipei dan mengamankan tempat di perempat final. Pemain peringkat 44 dunia itu mampu mengalahkan pemain peringkat 31 dunia itu dalam laga tiga gim sulit yang dimenangkannya 21-17, 19-21, 21-17. Mewakili India Sebagai satu-satunya negara peserta turnamen, ini bukan pertama kalinya Kiran membuat kesal. Dikenal dengan bakat dan kerja kerasnya, pebulutangkis Kerala ini mengincar tempat di Olimpiade Los Angeles 2028.

Kehidupan awal dan latar belakang

Kiran George berasal dari keluarga pecinta bulu tangkis di Kochi, Kerala, di mana olahraga selalu menjadi pusat perhatian. Ayahnya, George Thomas, adalah mantan juara nasional, sedangkan ibunya, Preetha, berkompetisi di tingkat negara bagian. Terinspirasi oleh orang tuanya, Kiran dan saudaranya Arun George menekuni bulu tangkis. Aaron juga pernah berprestasi di tingkat nasional, bahkan mewakili Bengaluru Raptors di Premier Badminton League. Dengan warisan keluarga yang kaya dan dukungan yang kuat, perjalanan Kiran menuju bulutangkis profesional sepertinya tak terelakkan.

Prestasi global

Bakat Kiran terlihat sejak awal saat ia meraih medali perak tunggal putra U17 di Kejuaraan Bulu Tangkis Remaja Asia tahun 2016. Pada usia 16 tahun, ia mencapai final, akhirnya kalah dari Kunlavut Vitidsarn dari Thailand. Prestasi ini menandai Kieran sebagai talenta muda yang patut diwaspadai.

Pada tahun 2022, ia meraih gelar Super 100 perdananya di Odisha Open dengan mengalahkan rekan senegaranya dari India Priyanshu Rajawat di final yang intens, menunjukkan ketangguhan dan staminanya. Sorotan lain untuk Kiran termasuk masuk dalam skuad Piala Thomas India 2020, di mana ia tampil mengesankan dengan mengalahkan pemain veteran seperti Sameer Verma, HS Prannoy dan Ajay Jayaram selama uji seleksi.

Tantangan tahun 2024 dan seterusnya

Terlepas dari kesuksesan sebelumnya, tahun 2024 merupakan tahun yang sulit bagi Kieran. Meskipun mencapai perempat final di Indonesia Masters dan Swiss Open, performanya tidak konsisten, dengan beberapa kali tersingkir dari turnamen tersebut sejak bulan Maret. Namun, ia terus bertahan, baru-baru ini bangkit kembali dengan kuat di Korea Masters dengan mengalahkan unggulan ketiga Chi Yu-jin dari Chinese Taipei.

Kita harus melihat prospek mendatang ini, yang perjalanannya masih panjang untuk mencapai puncak. Perjalanan pemain baru saja dimulai, dan yang terbaik masih akan datang.

Melihat ke depan

Meskipun mengalami kemunduran pada tahun 2024, kemenangan Kieran baru-baru ini di Korea Masters menyoroti ketangguhan dan tekadnya. Jika ia bisa terus melatih permainannya dan menjaga kekuatan mentalnya, ia akan memiliki masa depan yang menjanjikan di dunia bulu tangkis. Didukung oleh dukungan keluarga dan rekam jejak mengalahkan pemain terbaik, Kiran George tetap menjadi pesaing yang optimis untuk kesuksesan masa depan dalam bulutangkis India.

Pilihan Editor

Cerita paling penting




Sumber