Samsung berbagi visinya tentang masa depan kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana perusahaan ingin mengimplementasikan fitur-fitur baru bagi pengguna pada hari Rabu. Perusahaan berencana untuk menawarkan fitur-fitur canggih melalui Galaxy AI, rangkaian fitur kecerdasan buatannya. Selain itu, raksasa teknologi yang berbasis di Korea Selatan ini menyoroti perlunya beralih ke layanan AI yang dipersonalisasi dan model hibrida untuk mendukung fitur-fitur ini. Dengan model hybrid, AI akan diproses di perangkat dan di cloud untuk memberikan kecepatan dan keamanan kepada pengguna.
AI Samsung berencana untuk masa depan
Di ruang redaksi surat Di situs web Korea Selatan, Kim Dae-hyun, direktur Global Artificial Intelligence Center di Samsung Research, berbagi bagaimana perusahaan memandang terus meningkatnya kecerdasan buatan dan bagaimana perusahaan berencana memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang ini.
Aspek utama dari rencana ini mencakup penerapan AI khusus. Hal ini dapat dipahami sebagai layanan AI yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan unik pengguna dan akan bervariasi dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Untuk itu, Samsung berencana mengembangkan teknologi grafik pengetahuan yang akan dihubungkan dengan AI generatif dan memberikan layanan yang dipersonalisasi.
Teknologi Grafik Pengetahuan tampaknya merupakan bentuk pengumpulan data pada perangkat yang canggih yang akan memantau secara mendalam pola perilaku pengguna dan frekuensi penggunaan. Melalui ini, Samsung kemungkinan akan memperkenalkan fitur AI yang membantu para penggemar kebugaran melacak latihan mereka dan memberikan dukungan mobilitas kepada seseorang yang melakukan perjalanan jauh. Fitur-fitur ini akan ditenagai oleh Galaxy AI.
Selain itu, perusahaan juga melihat hybrid AI sebagai solusi untuk pemrosesan yang lebih cepat namun tidak mengurangi keamanan data bagi pengguna. Model hybrid akan menggunakan pemrosesan AI pada perangkat dan cloud secara bersamaan untuk menghadirkan fitur-fitur kompleks kepada pengguna dengan latensi rendah.
Khususnya, Galaxy AI sudah melakukan hal ini, karena beberapa fitur diproses seluruhnya di server cloud sementara fitur yang memerlukan data sensitif hanya diproses secara lokal. Samsung akan menggunakan model ini untuk berbagai solusi AI yang sedang dikerjakannya.
Terakhir, raksasa teknologi ini juga mengungkapkan bahwa Knox Matrix, solusi keamanan untuk melindungi smartphone dan smart TV Samsung, juga akan diperluas hingga mencakup perangkat rumah guna memungkinkan pengguna merasakan ekosistem yang lebih aman.