Layanan Imigrasi Nigeria (NIS) telah meluncurkan agenda reformasi komprehensif yang bertujuan memperkuat keamanan nasional dan manajemen migrasi.
Hal tersebut tertuang dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Pengendali Jenderal NIS, Kemi Nandap, dan dikeluarkan oleh Service Public Relations Officer (SPRO), Bapak Kenneth Odo, usai konferensi tahunan layanan tersebut di Jos, Plateau pada hari Sabtu.
Konferensi ini diselenggarakan mulai Rabu, 30 Oktober hingga Sabtu, 2 November dengan tema “Memperkuat Keamanan Perbatasan dan Manajemen Migrasi di Dunia Global: Tantangan dan Peluang bagi Nigeria.”
Nandap mengatakan konferensi tersebut melibatkan 448 peserta, termasuk pejabat senior pemerintah, diplomat, dan pemangku kepentingan.
Ia mengatakan acara tersebut bertujuan untuk menilai kesiapan dinas, mengidentifikasi tantangan yang muncul, dan mengembangkan strategi berkelanjutan untuk menata ulang sistem intelijen nasional.
“NIS akan terus berkolaborasi dengan instansi dan pemangku kepentingan terkait. Teknologi mutakhir akan digunakan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan manajemen migrasi.
“Rencana strategis akan dikembangkan untuk menyelaraskan dengan inisiatif Pemerintah Federal mengenai investasi asing langsung dan pariwisata.
“Kantor departemen imigrasi akan direstrukturisasi untuk meningkatkan pengumpulan intelijen dan keterlibatan masyarakat. Rekayasa ulang operasi lebih lanjut akan meningkatkan profesionalisme, patriotisme, dan disiplin,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa prioritas akan diberikan pada pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan perolehan pengetahuan dan profesionalisme.
Menurutnya, kebijakan asuransi kesehatan yang kuat dan paket pensiun bagi pensiunan pejabat akan dilaksanakan.
Ketua NIS menyampaikan terima kasih kepada Presiden Bola Ahmed Tinubu dan Menteri Dalam Negeri Dr. Olubunmi Tunji Ojo atas dukungannya.
Gubernur Negara Bagian Plateau, Bapak Caleb Motfang, juga mendapat penghargaan atas keramahtamahan dan bantuannya dalam menyukseskan konferensi tersebut.