Menurut surat kabar tersebut, pemerintahan Paris Saint-Germain menghukum saudara laki-laki Kylian, Ethan Mbappe yang berusia 17 tahun, yang memainkan musim pertamanya bersama tim utama. Kemudian pelatih melarangnya untuk mengikuti pertandingan melawan Toulouse, di putaran terakhir kejuaraan Prancis.
Terlebih lagi, sang kakak akan menemukan adiknya menangis dan kemudian menghadapi Al-Khelaifi, karena pertengkaran besar lainnya di antara mereka. Tak lama kemudian, Paris Saint-Germain meminjamkan Ethan ke Lille.
Konflik politik dan hukum
Jurnalis Alberto Ortega, dari surat kabar El Confidencial, menyatakan bahwa presiden klub Prancis yang berpengaruh, yang memiliki hubungan dengan pemerintah Qatar, menekan majalah France Football untuk tidak memberikan penghargaan kepada Vini Junior, pemain Real Madrid, penghargaan Terbaik di Dunia. Hal ini bisa saja terjadi karena Nasser Al-Khelaifi merupakan sekutu politik UEFA dan bertujuan untuk melemahkan semangat rivalnya.
Komite gabungan Liga Sepak Bola Prancis mengonfirmasi keputusan divisi satu terkait perselisihan antara Mbappe dan Paris Saint-Germain. Oleh karena itu, Paris Saint-Germain harus membayar 55 juta euro (sekitar 338 juta real Brasil) untuk sang striker.Siapa yang mengaku tidak menerima gaji dan bonus sebesar yang disepakati.
Di sisi lain, perlu dicatat bahwa klub Paris dapat mengajukan banding ke Komite Banding Tertinggi Federasi Sepak Bola Prancis. R$55 juta adalah bagian dari gaji tiga bulan terakhir dan bonus penandatanganan kontrak terakhir. Namun, perwakilan Real Madrid dan sang pemain menuntut pembayaran penuh.
Paris Saint-Germain kemudian mengklaim bahwa Mbappe gagal angkat bicara, setelah dia berjanji secara lisan kepada presiden klub Nasser Al-Khelaifi, pada Agustus 2023, untuk “mengampuni” €55 juta yang akan diterimanya.