Ola mengklaim telah menyelesaikan 99,1 persen keluhan pelanggan di tengah audit CCPA terhadap kualitas layanan

Ola Electric mengungkapkan pihaknya menyelesaikan 99,1 persen dari 10.644 keluhan pelanggan yang diterimanya. Produsen skuter listrik, yang menguasai 27 persen pangsa pasar skuter listrik India, menjadi sorotan setelah menerima pemberitahuan dari Otoritas Perlindungan Konsumen Pusat (CCPA). Pihak berwenang sedang menyelidiki kekhawatiran mengenai potensi pelanggaran hak konsumen, iklan yang menyesatkan, dan dugaan praktik perdagangan tidak adil.

Ola menanggapi keluhan

Ola Electric menyoroti dalam pengajuan peraturan baru-baru ini bahwa sistem penanganan keluhan pelanggannya sangat efektif. “Dari 10,644 pengaduan yang kami terima, 99,1 persennya kami selesaikan demi kepuasan pelanggan kami,” kata perusahaan itu. Meskipun pemberitahuan CCPA menimbulkan kekhawatiran tentang praktik perusahaan, Ola ingin membuktikan bahwa kepuasan pelanggan dianggap sebagai hal yang serius. Meskipun keluhan spesifik CCPA belum dipublikasikan, perusahaan tersebut tampaknya bertekad untuk menunjukkan komitmennya untuk mengatasi masalah tersebut.

Situasi menjadi lebih buruk setelah pertengkaran publik antara CEO Ola Electric Bhavesh Agarwal dan komedian Kunal Kamra. Kamra turun ke Twitter dan mengkritik Ola karena tidak mengklarifikasi rencananya dalam hal pengembalian dana pelanggan atau menyelesaikan masalah yang sedang berlangsung. Ia mengungkapkan kekesalannya karena perusahaan tidak transparan dalam menangani pengaduan. Sebagai tanggapan, CEO Ola Bhavesh Agarwal mentweet, “Jika Anda tidak dapat membantu, tutup mulut dan biarkan kami memperbaiki masalah pelanggan yang sebenarnya.” Pertukaran tweet publik ini memicu percakapan online tentang layanan pelanggan Ola, sehingga meningkatkan tekanan pada perusahaan.

S1 Ola

Dalam perkembangan terpisah, Ola Electric menghadapi pengawasan ketat atas harga skuter S1 X 2kWh-nya. Asosiasi Riset Otomotif India (ARAI) telah menyampaikan kekhawatirannya dan mempertanyakan pemotongan harga menjelang penjualan andalan Ola. ARAI mencatat bahwa perubahan harga ini dapat berdampak pada kelayakan subsidi model tersebut. Ola menanggapinya dengan menyerahkan dokumen, termasuk faktur dan tangkapan layar aplikasi, untuk menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan harga yang tidak sah, kecuali sejumlah Rs. Diskon 5000 untuk pelanggan.

Sumber