Polisi menyelidiki hilangnya anggota korps NYSC di Rivers

Komando Polisi Negara Bagian Rivers telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh dan menyeluruh atas hilangnya Yahaya Farouk, anggota Korps Layanan Pemuda Nasional (NYSC) yang dikerahkan ke Sekolah Menengah Komunitas, Ikoro.

Farouk hilang sejak 14 Oktober 2024, sehingga memicu kekhawatiran luas dan polisi segera merespons.

Berdasarkan keterangan juru bicara komando, SP Grace Iringe-Koko, penyelidikan dimulai pada 15 Oktober 2024, ketika kepala sekolah, Anderson Awaji Ogbana, melaporkan hilangnya Farouk ke Mapolsek Ngo.

Tindakan langsung Ogbana menggerakkan serangkaian peristiwa yang membuat polisi tidak melakukan apa pun dalam upaya mereka untuk menemukan anggota korps yang hilang.

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa Farouk bekerja santai di Perusahaan Pertambangan LDM yang juga berlokasi di Ikoro.

Pengungkapan ini membuat polisi memanggil direktur perusahaan, Wen Haweguo, untuk diinterogasi.

Saat dipindahkan ke Departemen Investigasi Kriminal Negara (SCID) pada 16 Oktober 2024, Wen mengaku mempekerjakan Farook sebagai pekerja lepas shift malam namun mengaku tidak mengetahui status Farook sebagai anggota korps pekerja.

Iringi Kuku juga mencatat, polisi juga menginterogasi beberapa orang yang bekerja bersama Farouk pada shift yang sama, termasuk Joseph Goodtime, Levi Stephen, Ejit Awaji Michael, dan Ismail Jireh. Semuanya membantah terlibat dalam penghilangan tersebut.

Namun, pengelola lokasi, Lai Ding Zhi, mengungkapkan bahwa pada malam tanggal 14 Oktober 2024, antara pukul 21.00 hingga 22.00, dua orang tak dikenal datang dengan sepeda motor, dan Farouk kemudian meninggalkan lokasi kerjanya untuk mengawal mereka.

Pada tanggal 18 Oktober 2024 juga, Kompol melakukan wawancara pribadi dengan seluruh pihak yang terlibat.

Polisi menggunakan teknologi canggih, termasuk rekaman pengawasan dan analisis forensik, untuk membantu penyelidikan.

Selain itu, petugas dari CID negara bagian telah diarahkan untuk berkolaborasi dengan Komisi Pengembangan Komunitas (CDC) dan pemangku kepentingan utama lainnya di kota metropolitan Ikoro.

Kepala CDC meyakinkan polisi bahwa masyarakat terlibat penuh dalam pencarian, dan memperluas upaya untuk mencakup wilayah sekitar. Presiden optimistis perkembangan positif akan segera terjadi.

Irinji-Koko menegaskan komitmen komando untuk mengungkap keadaan seputar hilangnya Farouk.

“Kami mendesak siapa pun yang memiliki informasi, sekecil apa pun, untuk maju dan membantu penyelidikan. Kami juga meminta keluarga Farouk untuk bekerja sama dengan komando saat kami bekerja tanpa lelah untuk memastikan kepulangannya dengan selamat.

Sumber