Google Chrome untuk Android menguji fitur verifikasi identitas pengelola kata sandi di luar situs tepercaya: laporkan

Google Chrome untuk Android sedang menguji fitur baru yang dapat menambah lapisan keamanan dalam hal pengisian otomatis kata sandi di luar situs tepercaya, menurut sebuah laporan. Fitur ini disebut “Verifikasi Identitas” dan diumumkan oleh Google minggu lalu dan dikatakan memerlukan otentikasi biometrik sebelum mengisi kata sandi secara otomatis melalui pengelola kata sandi Google. Selain itu, juga diperkirakan akan dipaksa untuk membuka aplikasi yang biasanya memerlukan PIN atau kode sandi.

Verifikasi identitas di Google Chrome

Android Authority bekerja sama dengan pemandu Mashael Rahman mengungkapkan detail tentang fitur verifikasi identitas yang sedang dikembangkan dari Google pada tahun 2018 sebuah laporan. Jika diaktifkan, dikatakan memerlukan otentikasi biometrik untuk mengakses aplikasi di luar lokasi tepercaya. Hal ini juga berlaku untuk aplikasi yang sudah menggunakan kode sandi atau PIN. Fungsi yang sama kabarnya juga akan diterapkan pada pengelola kata sandi Google.

Tangkapan layar yang dibagikan oleh keterangan rahasia menunjukkan bahwa pengguna perlu memverifikasi biometrik mereka melalui sensor sidik jari untuk mengakses kata sandi yang disimpan di akun Google mereka. Rangkaian kode yang merujuk pada fitur tersebut dilaporkan ditemukan di versi Chrome untuk Android.

Namun, laporan tersebut mencatat bahwa fitur ini hanya akan berfungsi pada perangkat Android yang menjalankan Android 15 build bulan Desember, yaitu Android 15 QPR1, atau lebih baru. Diharapkan tiba sebagai pembaruan sisi server untuk aplikasi Pengaturan Google Play. Pembaruan perangkat lunak ini dikatakan akan tersedia untuk umum untuk ponsel Android pada bulan Desember.

Fitur Google Chrome lainnya

Google Chrome baru-baru ini memperkenalkan dukungan kunci sandi yang ditingkatkan yang membuat proses masuk di seluruh perangkat menjadi lebih mudah. Setelah pembaruan, pengguna dapat menambahkan PIN ke Pengelola Kata Sandi Google di beberapa sistem operasi (OS) seperti Windows, Linux, macOS, dan Android, sehingga memungkinkan mereka menyinkronkan kunci sandi yang disimpan.

Meskipun pengguna masih perlu mengatur kunci layar, mereka sekarang dapat memasukkan PIN atau menggunakan kombinasi kode sandi dan pola untuk masuk di perangkat yang berbeda.

Sumber