Para astronom mengkonfirmasi bahwa katai coklat Gliese 229B adalah pasangan ganda yang mengorbit 12 hari

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa benda langit yang ditemukan tiga dekade lalu kini telah diidentifikasi sebagai sepasang katai coklat yang mengorbit satu sama lain. Objek tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai Gliese 229B, merupakan katai coklat pertama yang ditemukan dalam 30 tahun. Katai coklat terlalu besar untuk dijadikan planet, namun terlalu kecil untuk bisa menjadi bintang. Yang membuat penemuan ini unik adalah kedua katai coklat ini, yang sekarang disebut Gliese 229Ba dan Gliese 229Bb, mengorbit satu sama lain hanya dalam 12 hari, jauh lebih cepat dibandingkan banyak objek serupa.

Pasangan katai coklat yang tak terduga

Selama bertahun-tahun, para astronom dibuat bingung dengan penampakan Gliese 229B yang sangat redup, mengingat massanya. Misteri ini kini telah terjelaskan, karena cahaya yang memancar dari tubuh ini berasal dari dua tubuh yang terpisah dan bukan dari satu tubuh. Dengan menggunakan Teleskop Sangat Besar di Chili, para ilmuwan telah mengumpulkan data baru yang menunjukkan bahwa apa yang tampak sebagai katai coklat tunggal sebenarnya adalah sepasang katai coklat yang mengorbit. Masing-masing objek ini mengorbit sebuah bintang kecil yang berjarak sekitar 18 tahun cahaya, yang secara astronomis relatif dekat dengan Bumi.

Orbitnya lebih pendek dibandingkan orbit Bulan

Meskipun para astronom telah menemukan pasangan katai coklat lainnya sebelumnya, pasangan Gliese 229Ba dan Gliese 229Bb patut diperhatikan karena kedekatan orbitnya. Si kembar menyelesaikan orbitnya mengelilingi satu sama lain setiap 12 hari, lebih cepat dari perjalanan Bulan mengelilingi Bumi. “Tidak biasa melihat katai coklat berperilaku seperti ini,” kata rekan penulis studi Rebecca Oppenheimer. Dia belajar Dari Museum Sejarah Alam Amerika.

Mungkinkah masih ada lagi kembaran katai coklat yang tersembunyi?

itu Hasil Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada lebih banyak katai coklat dengan teman tersembunyi yang belum ditemukan. Jerry Schwan dari California Institute of Technology, rekan penulis lainnya, percaya bahwa hal ini dapat mengubah pemahaman kita tentang bagaimana benda-benda ini terbentuk dan berevolusi. Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Nature ini memberikan informasi berharga tentang keanekaragaman organisme di dunia kita.
Berikut tampilan artikel dalam format yang diperlukan:

Sumber