Kawa Elias menari “créu” dalam kemenangan Fluminense atas Flamengo

Sang striker mengiringi perayaan tiga warna di bangku cadangan, menjelang peluit akhir dalam pertandingan klasik, di Maracanã




Kawa Elias di bangku cadangan merayakan kemenangan Fluminense –

Foto: Reproduksi/Premiere/Jogada10

Di menit-menit terakhir kemenangan Fluminense atas Flamengo, pada Kamis malam, di Stadion Maracana, para suporter tiga warna menampilkan tarian “créu” yang terkenal. Dan itu bukan hanya di kalangan penggemar. Striker Kawa Elias, 18 tahun, muncul di foto siaran sambil menari di bangku cadangan.



Kawa Elias di bangku cadangan merayakan kemenangan Fluminense –

Kawa Elias di bangku cadangan merayakan kemenangan Fluminense –

Foto: Reproduksi/Premiere/Jogada10

Sejarah tari Kru.

Tarian créu memiliki sejarah yang menarik. Dia muncul pada tahun 2008, semasa pertandingan antara Fluminense dan Flamengo, untuk kejuaraan negeri. Pada laga itu, Tricolor menang 4-1, lewat tiga gol yang dicetak Thiago Neves. Dalam perayaan tersebut, mantan pemain Fluminense ini berlatih tarian kecil yang disebut “créu”. Sejak saat itu, tarian tersebut menjadi simbol Fluminense dan sering dinyanyikan serta ditarikan oleh penggemarnya secara klasik.

Dan sekarang?

Dengan hasil ini, Fluminense naik ke peringkat kelima belas dengan 33 poin, tertinggal dua poin dari Atletico PR yang membuka zona degradasi. Faktanya, lawan Rio berikutnya adalah Furacao yang juga akan bermain di Maracana. Ini adalah kesempatan untuk keluar dari zona tidak nyaman.

Ikuti konten kami di media sosial: langit biru, Topik, twitter, Instagram e Facebook.

Sumber