Aktivis mengatakan semakin banyak orang Amerika yang kecanduan mendapatkan minuman beralkohol yang lebih murah di Tijuana

San Diego (Laporan batas) – Selama pandemi COVID-19, semakin banyak orang Amerika yang mencari pengobatan di selatan perbatasan di kota-kota seperti Tijuana, menurut aktivis Mark Rivera Garcia.

Pola ini berlanjut hingga hari ini, katanya, namun kini masyarakat dari wilayah utara perbatasan mencari obat yang lebih murah dan efektif yang tersedia di Meksiko.

“Pecandu dari Amerika Serikat melintasi perbatasan, didorong oleh rendahnya harga obat-obatan terlarang,” kata Rivera Garcia. “Ketika mereka datang ke sini, mereka tinggal sekitar seminggu, lalu pulang untuk mendapatkan lebih banyak uang dan kemudian kembali ke Tijuana untuk mendapatkan lebih banyak obat-obatan.”

Beberapa dari mereka tidak pernah kembali ke Amerika, katanya, dan akhirnya menjadi tunawisma di jalanan Tijuana.

Rivera Garcia bekerja dengan para tunawisma dan pengguna narkoba di Tijuana di Zona Norte, sebuah area yang dapat dicapai dengan berjalan kaki singkat dari pelabuhan masuk San Ysidro.

Ini juga merupakan lingkungan yang terkenal dengan penggunaan narkoba, ketelanjangan, dan prostitusi.

“Kami berusaha membantu mereka dengan makanan, dan mencegah mereka menghambur-hamburkan uang mereka untuk obat-obatan. Beberapa dari mereka memerlukan konseling, mandi atau bantuan untuk kembali ke rumah mereka di utara perbatasan,” jelasnya.

Menurut Rivera Garcia, sabu merupakan obat yang paling banyak diminati masyarakat asal Amerika Serikat.

Dia tidak memberikan angka atau statistik, hanya mengatakan dia melihat semakin banyak pengguna dan pecandu narkoba di Tijuana yang beralamat di Amerika Serikat.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here