Kasus demam Lassa muncul di Ondo, Edo – Pusat Pengendalian Penyakit Nasional

TPusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nigeria (NCDC) mencatat peningkatan kasus demam Lassa pada minggu ke 39 tahun 2024, dengan negara bagian Ondo dan Edo melaporkan sembilan kasus baru yang dikonfirmasi.

Hal tersebut diungkapkan Pusat Pengendalian Penyakit Nasional dalam situs resminya, berdasarkan pemberitaan terkini Laporan kasus demam Lassa.

Badan tersebut mengatakan jumlah ini menunjukkan peningkatan dari empat kasus yang dilaporkan pada minggu sebelumnya, sehingga jumlah total infeksi dan kematian sepanjang tahun ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mengungkapkan bahwa “negara ini sedang menyaksikan lonjakan kasus demam Lassa, karena jumlah total infeksi pada tahun 2024 meningkat menjadi 1.018 di 28 negara bagian.”

“Pada minggu ke-39 (23-29 September), 172 kematian telah dilaporkan, mencerminkan sedikit peningkatan dalam tingkat kematian kasus (CFR) menjadi 16,9 persen, dibandingkan dengan 16,8 persen pada periode yang sama pada tahun 2023.”

Dia menekankan bahwa kasus baru yang terkonfirmasi tercatat di negara bagian Ondo dan Edo, yang merupakan dua dari tiga negara bagian yang menyumbang 68 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi pada tahun 2024.

“Ondo melaporkan 28 persen kasus, disusul Edo dengan 23 persen, dan Bauchi dengan 17 persen,” ujarnya.

Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mengatakan bahwa kelompok usia yang terkena penyakit ini berkisar antara 31 hingga 40 tahun, dengan jumlah pasien pria dan wanita yang sama.

Dia mengatakan tidak ada petugas kesehatan yang terkena dampak selama minggu pelaporan, sebuah pertanda positif di tengah meningkatnya jumlah kasus.

Meskipun demikian, Badan Kesehatan Masyarakat Nigeria mengatakan Dengan adanya upaya nasional untuk membatasi penyebaran penyakit ini, peningkatan jumlah kematian sangatlah mengkhawatirkan.

Ia mengaitkan tingginya angka kematian ini dengan lambatnya munculnya kasus, perilaku mencari layanan kesehatan yang buruk, dan sanitasi lingkungan yang tidak memadai di masyarakat yang terbebani secara berlebihan.

Ia mencatat bahwa tantangan-tantangan tersebut, ditambah dengan terbatasnya akses terhadap pengobatan, merupakan ancaman besar terhadap kemampuan negara tersebut dalam mengurangi angka kematian.

Badan tersebut mengatakan Kelompok Kerja Teknis Demam Lassa Nasional (TWG) terus mengoordinasikan kegiatan tanggap, sementara APeringatan tersebut dikirim melalui Sistem Kesiapsiagaan dan Kesiapsiagaan Nigeria (NPRAS). Untuk upaya berkelanjutan.

Pusat Pengendalian Penyakit Nasional menambahkan hal itu Mitra-mitranya telah menerapkan berbagai intervensi untuk memperkuat upaya mengatasi ancaman ini.

Demam Lassa, yang diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai patogen dengan potensi wabah parah, menimbulkan ancaman yang semakin besar karena perubahan iklim menyebabkan sekitar 700 juta orang berisiko terkena penyakit ini.

Gejala penyakit ini meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pada kasus yang parah, wajah bengkak dan berdarah, dan penyintas sering kali menderita komplikasi jangka panjang, seperti ketulian.

Sementara itu, ketika Nigeria berjuang melawan wabah demam Lassa yang sedang berlangsung, para ahli kesehatan masyarakat mengatakan diperlukan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat untuk menghindari korban jiwa lebih lanjut.

Sumber