Martin Scorsese menyamakan Amerika saat ini dengan ‘Gangs of New York’: Orang-orang seperti Bill the Butcher ‘muncul lagi’

Francis Ford Coppola bukan satu-satunya yang khawatir bahwa Amerika akan “memiliki seorang kaisar dalam beberapa bulan.”

Martin Scorsese kini telah memberikan pendapatnya tentang pemilihan presiden AS tahun 2024, saat di Turin menerima Penghargaan Stella della Mole di museum film bergengsi kota Italia. Tak perlu dikatakan lagi, dia khawatir.

“Saat kami memfilmkan Gangs of New York di Cinecittà, kami menggambarkan Amerika yang penuh kekerasan dan berdarah di abad ke-19, dengan karakter brutal – Bill the Butcher, yang diperankan oleh Daniel Day-Lewis muncul lagi,” kata Scorsese pada konferensi pers yang diadakan di museum pada tanggal 7 Oktober: “Kami tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa minggu. “Demokrasi bisa berlanjut, atau eksperimen ini mungkin berakhir.”

Daniel Day-Lewis

William Bull, juga dikenal sebagai Bill the Butcher, adalah bos mafia di New York City pada pertengahan tahun 1800-an yang menganjurkan kekerasan terhadap imigran dan mengemukakan pandangan anti-Katolik terhadap negara tersebut. Pada tahun-tahun sebelum Perang Saudara, kota ini mulai menampung gelombang imigran Irlandia yang semakin meningkat, yang menjadi sasaran xenofobia seperti Paul. Di Gangs of New York, Bill the Butcher, yang diperankan oleh Day-Lewis, membunuh seorang pendeta Irlandia, yang diperankan oleh Liam Neeson, yang menyebabkan meningkatnya gelombang kekerasan.

“Saya tidak pernah berpikir saya akan mengalami momen seperti ini. Ini mengingatkan saya pada Federico Fellini, yang saat syuting Satyricon sambil berjalan melalui Roma berkata: ‘Saya merasa seperti telah kembali ke zaman Romawi kuno.’ kembali ke dunia ‘Gangs of New York’, sebuah film tentang gangster. Kekerasan antara kelompok etnis imigran yang berjuang untuk menguasai New York dan, secara metaforis, Amerika.

Komentar Scorsese mengikuti komentar yang dibuat Coppola tentang pemilu 5 November yang dia lakukan bulan lalu di pemutaran perdana “Megalopolis” di New York City.

“Dan orang-orang akan selalu berkata, ‘Mengapa Anda ingin membuat film tentang Amerika seperti Roma?'” lanjut Coppola. “Um, Amerika saat ini adalah Roma. Dan kita akan mengalami pengalaman yang sama, karena alasan yang sama, di mana Roma kehilangan republiknya dan berakhir dengan seorang kaisar.

“Mungkin ini film yang sangat visioner, film tentang Amerika, karena mengambil setting waktu beberapa bulan lagi,” tambah penulisnya.

Sumber