Era Piala Ranji yang baru dimulai! Akankah perubahan struktural BCCI mengembalikan masa keemasan?

Masih harus dilihat apakah perubahan ini akan cukup untuk mengembalikan kejayaan Ranji Trophy sepenuhnya, tetapi perubahan ini jelas merupakan langkah ke arah yang benar.

Trofi Ranji, turnamen kriket domestik utama India, akan kembali digelar pada musim 2024-25 dengan sejumlah perubahan baru. Dewan Pengawas Kriket di India (BCCI) membuat beberapa penyesuaian pada struktur dan jadwalnya, dengan harapan dapat mengembalikan status dan pentingnya turnamen sebelumnya dalam kriket India. Akankah inovasi ini membawa Ranji Trophy kembali ke masa kejayaannya? Mari kita lihat lebih dekat.

Perubahan struktural besar untuk Piala Ranji 2024-25

Secara besar-besaran, Piala Ranji 2024-2025 kini akan dimainkan dalam dua fase berbeda. Tahap pertama dimulai pada 11 Oktober 2024dan berlanjut hingga 13 November. Setelah istirahat untuk mengakomodasi Piala Syed Mushtaq Ali (T20) dan Piala Vijay Hazare (50 overs), turnamen akan dilanjutkan pada 23 Januari 2025dengan babak sistem gugur dimulai Februari 2025. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menghindari gangguan akibat cuaca musim dingin di India utara dan timur, di mana kabut tebal dan hujan kerap mengganggu jadwal pertandingan.

Selain itu, format Piala Ranji telah diubah untuk menyertakan fitur 38 tim Dibagi menjadi lima kelompok – empat kelompok elit dan satu kelompok lempeng. Tim akan bermain melawan satu sama lain dalam grup mereka, dan tim teratas akan lolos ke perempat final.

Untuk Grup Plate, dua tim teratas akan dipromosikan ke Grup Elite untuk musim depan, sedangkan tim terbawah dari Grup Elite akan diturunkan ke Grup Plate.

Perpanjangan waktu pemulihan untuk pemain

Menanggapi masukan pemain, terutama mengenai jadwal yang melelahkan, BCCI menambahkan satu hari ekstra antar pertandingan. Sebelumnya, para pemain hanya mempunyai masa pemulihan selama tiga hari, yang dikritik oleh banyak orang, termasuk pelaut India Shardul Thakur, karena tidak cukup.

Hari istirahat tambahan dimaksudkan untuk memastikan bahwa para pemain mampu mempertahankan tingkat kebugaran puncak sepanjang musim, sehingga memungkinkan mereka untuk tampil sebaik mungkin.

Penjadwalan progresif Piala Ranji

Salah satu alasan utama membagi turnamen menjadi dua tahap adalah untuk mengurangi dampak kondisi cuaca buruk. Pada musim sebelumnya, pertandingan yang dimainkan di India utara dan timur selama musim dingin sering mengalami gangguan karena hujan dan kabut.

Dengan menjadwalkan fase pertama pada bulan Oktober dan fase kedua mulai akhir Januari dan seterusnya, BCCI berharap dapat memastikan turnamen berjalan lancar, tanpa penundaan terkait cuaca.

Peningkatan sistem poin dan aturan menembak

BCCI juga melakukan perubahan pada sistem poin, memberi penghargaan kepada tim atas penampilan batting dan bowling mereka di babak pertama. Selain itu, lemparan telah dibatalkan di Piala CK Nayudu U-23, dengan tim tamu diberi pilihan untuk memutuskan apakah akan melakukan bowling atau memukul terlebih dahulu.

Meskipun perubahan ini bukan bagian dari Piala Ranji, hal ini mencerminkan fokus BCCI untuk menjadikan kriket domestik lebih kompetitif dan adil.

Mampukah BCCI mengembalikan kejayaan Ranji Trophy?

Keputusan BCCI untuk merestrukturisasi Piala Ranji dan mengatasi masalah yang sudah berlangsung lama merupakan langkah positif. Penjadwalan bertahap, waktu pemulihan yang lebih baik, dan format yang diubah menunjukkan bahwa Dewan ingin memprioritaskan kesejahteraan para pemain sambil memastikan turnamen dapat diselesaikan tanpa gangguan.

Fokus pada manajemen pemain yang lebih baik, keadilan kompetitif, dan organisasi yang lebih lancar dapat membantu membangun kembali Ranji Trophy sebagai puncak kriket domestik India.

Namun, tantangan utamanya tetap memastikan bahwa para pemain top terus berpartisipasi dalam turnamen tersebut. Selama bertahun-tahun, munculnya liga T20 yang menguntungkan dan jadwal internasional yang padat telah menyebabkan penurunan jumlah pemain besar yang berpartisipasi dalam Ranji Trophy.

Jika BCCI dapat mencapai keseimbangan dan mendorong para pemain bintang untuk berpartisipasi dalam kompetisi secara rutin, hal ini dapat menghidupkan kembali minat dan mengembalikan Piala Ranji ke status semula sebagai tempat berkembang biaknya bakat kriket India.

Piala Ranji Bersejarah 2024-2025

Perubahan Piala Ranji untuk musim 2024-25 mencerminkan komitmen BCCI untuk merevitalisasi turnamen domestik utama India. Dengan mengatasi masalah terkait penjadwalan, kesejahteraan pemain, dan daya saing, Dewan mengambil langkah untuk mengembalikan kompetisi ke masa keemasannya.

Masih harus dilihat apakah perubahan ini akan cukup untuk mengembalikan kejayaan Ranji Trophy sepenuhnya, tetapi perubahan ini jelas merupakan langkah ke arah yang benar.

Pilihan Editor

Cerita paling penting


Sumber