Nigeria dan Brasil bertujuan untuk mengatur 4-5 penerbangan mingguan untuk memperkuat ikatan budaya dan ekonomi

Pemerintah federal telah memulai diskusi dengan Brazil dengan tujuan mengaktifkan penerbangan langsung antara kedua negara.

Menteri Penerbangan dan Pengembangan Dirgantara, Festus Keyamo, telah memulai pembicaraan dengan Duta Besar Brasil untuk Nigeria, Carlos Garcetti.

Menkeu mengatakan hal ini sejalan dengan arahan Presiden Bola Ahmed Tinubu untuk mengaktifkan Perjanjian Layanan Udara Bilateral (BASA) dan mengoperasikan penerbangan langsung antara kedua negara.

Pertemuan strategis ini terjadi setelah penandatanganan nota kesepahaman kedua negara pada tahun 2018, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas udara dan kerja sama ekonomi.

Hal ini sama seperti dua maskapai penerbangan Nigeria, Air Peace dan Caverton, yang juga akan beroperasi pada rute ini.

Tunde Moshood, Penasihat Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi, menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa dalam pertemuan mereka, Keyamo dan utusan Brasil menekankan perlunya pengaturan BASA baru untuk mencerminkan realitas terkini di dunia penerbangan.

“Pertemuan ini bermula dari kesamaan kepentingan antara Presiden Tinubu dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva selama pertemuan di Addis Ababa pada Februari 2024, di mana mereka sepakat untuk memulai kembali pengaturan BASA, sekaligus mengakui ikatan budaya dan ekonomi antara Nigeria dan Brasil, katanya.

Berbicara mengenai pentingnya penerbangan langsung, Dubes Garcetti menyarankan agar kedua negara dapat memfasilitasi 4 hingga 5 penerbangan per minggu.

“Pemberlakuan penerbangan langsung akan merangsang pertumbuhan ekonomi yang signifikan antara kedua negara kita,” katanya.

Sumber