Setelah sebulan absen, Pedro Sánchez kembali ke Kongres Deputi dalam konteks yang ditandai dengan ketegangan politik dan tantangan sosial. Konfrontasinya dengan Alberto Núñez Feijóo, pemimpin Partai Populer (PP), diperkirakan akan semakin intens, terutama terkait dengan isu-isu hangat seperti pengurangan hukuman bagi anggota ETA dan krisis migrasi yang mempengaruhi Kepulauan Canary.
Sánchez memprioritaskan agenda internasionalnya, dan mengesampingkan kekhawatiran internal yang berdampak pada negaranya. Selama bulan ini, Presiden Pemerintah fokus pada isu-isu global, sementara mayoritasnya menghadapi blokade yang membatasi kemampuannya untuk bermanuver di tingkat nasional.
Namun kembalinya dia tidak hanya menandai kembalinya dia ke kancah politik, tapi juga membuka babak baru dalam hubungannya dengan oposisi. Ricardo Rodríguez menyoroti di COPE bagaimana situasi memanas dalam 48 jam terakhir, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdebatan sengit dengan pengurangan hukuman bagi anggota ETA.
Persoalan ini menimbulkan kemarahan besar di kalangan PP yang mengkritik keras posisi Pemerintah. Pedro Sánchez, sebaliknya, membela legitimasi proyek ini, menolak tuntutan Feijóo untuk menghapusnya dari agenda legislatif.
Hadapi Alberto Núñez Feijóo
Moncloa berpendapat bahwa mereka “memfasilitasi kemunculannya”, dan menyindir bahwa iklim konfrontasi saat ini lebih menguntungkan kepentingan mereka. Pemimpin PSOE menghadapi dilema: di satu sisi, ia harus mempertahankan basis dukungannya dan, di sisi lain, ia harus menghadapi ketidakpuasan yang semakin besar di pihak oposisi.
Situasi ini sangat rumit, mengingat kenangan para korban terorisme terus menjadi isu sensitif dalam masyarakat Spanyol. Sikap Sánchez dalam menuntut proyek tersebut dapat diartikan sebagai sebuah provokasi, yang tentunya akan mengobarkan amarah di DPR.
Isu lain yang menambah agenda konfrontasi adalah krisis migrasi yang dialami Kepulauan Canary. Situasi di pulau-pulau tersebut telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan arus migran yang terus menerus melebihi sumber daya yang tersedia. Kurangnya konsensus antara kedua pihak utama mengenai masalah ini membuat sulit menemukan solusi yang efektif.
Pemerintah, dengan menolak bantuan dari Uni Eropa, mendapati dirinya berada dalam posisi yang rumit, karena harus membenarkan strateginya kepada pihak oposisi yang tidak melewatkan kesempatan untuk mengkritik manajemennya. Ketidakmampuan Eksekutif dalam menghadapi krisis ini menimbulkan frustrasi baik di bidang politik maupun sosial.
Pedro Sánchez kembali ke Kongres
Kembalinya Sánchez ke Kongres disajikan sebagai skenario yang menguntungkan untuk saling bertukar tuduhan. Sesi ini berjanji untuk mencakup sebagian besar perdebatan dan dinamika antara kedua pemimpin akan menjadi sangat penting. Dalam konteks ketegangan politik, setiap perkataan dan isyarat akan ditafsirkan melalui prisma persaingan, yang dapat berujung pada eskalasi konfrontasi.
Semakin dekat momen kemunculannya, suasana di dalam ruangan semakin mencekam. Partai-partai oposisi bersiap menyerang, sementara Pemerintah berusaha mengkonsolidasikan posisinya. Kemampuan Sánchez untuk menghadapi situasi ini dan menanggapi tuduhan Feijóo akan menentukan citranya dan stabilitas pemerintahannya.