Bharti Airtel dilaporkan sedang dalam negosiasi untuk mengakuisisi bisnis Tata Play DTH yang merugi

Bharti Airtel sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi layanan Tata Play Direct to Home (DTH) yang saat ini dikatakan sebagai bisnis yang merugi, menurut sebuah laporan. Langkah ini dikatakan untuk memperkuat kehadiran Airtel di segmen TV digital, yang menghadapi persaingan dari D2H, DishTV, dan lainnya. Perlu dicatat bahwa perkembangan ini terjadi setelah penyedia telekomunikasi India melakukan pembayaran awal sebesar Rs. 8.465 crore ($1,01 miliar) untuk melunasi sebagian biaya spektrum yang terhutang dari lelang tahun 2016.

Akuisisi Airtel atas Tata Play

Menurut surat kabar Economic Times sebuah laporanAkuisisi Airtel atas Tata Play (sebelumnya Tata Sky) terjadi pada saat sektor TV digital sedang menghadapi tantangan. Airtel yang dipimpin Sunil Mittal, operator telekomunikasi terbesar kedua di India, bertujuan untuk meningkatkan paketnya dan meningkatkan pendapatan non-seluler melalui konvergensi ini, tambah laporan itu, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Tata Play adalah pemain DTH terbesar di India, dengan pangsa pasar 33 persen pada paruh pertama tahun lalu. Menurut Perusahaan analisis pasar Statista.

Tata Sons adalah perusahaan induk untuk layanan DTH sementara Walt Disney juga memiliki 30 persennya. Sebelum pandemi Covid-19, Tata Play bernilai $3 miliar (sekitar Rs 25.000 crore). Namun, valuasinya terpuruk dan saat ini diperkirakan mencapai $1 miliar (Rs 8.395 crore).

Perlu dicatat bahwa perusahaan investasi Singapura Temasek Holding Pte juga memegang 10 persen saham di perusahaan tersebut tetapi dibeli oleh Tata Sons seharga $100 juta (Rs 800 crore) pada bulan April tahun ini. Kesepakatan Bharti Airtel diharapkan mendapat penilaian serupa, menurut laporan itu. Jika langkah ini membuahkan hasil, maka ini akan menjadi bisnis kedua antara kedua perusahaan, setelah akuisisi bisnis mobilitas konsumen Tata oleh Airtel pada tahun 2017, yang juga dilaporkan merugi.

Sumber