Berita Dunia | Sebuah ledakan besar di luar Bandara Karachi di Pakistan menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 8 orang

Karachi, 7 Oktober 2019 (WALA) – Sebuah ledakan besar di luar Bandara Karachi di Pakistan pada hari Minggu menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya delapan orang, kata para pejabat.

Polisi dan pemerintah provinsi mengatakan sebuah truk meledak di luar bandara, yang merupakan bandara terbesar di Pakistan.

Baca juga | Israel menandai ulang tahun pertama serangan 7 Oktober dengan memamerkan amunisi hasil rampasan Hamas (lihat foto).

Namun Menteri Dalam Negeri regional Zia al-Hassan mengatakan kepada stasiun TV lokal Geo bahwa serangan itu menargetkan orang asing.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu ditujukan terhadap warga Tiongkok, salah satunya terluka. Dia berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang berbicara kepada media.

Baca juga | Horor Prancis: Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun ditikam 50 kali dan dibakar hidup-hidup dalam kekerasan terkait narkoba di Marseille.

Ada ribuan pekerja Tiongkok di Pakistan, sebagian besar dari mereka berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) bernilai miliaran dolar yang menghubungkan Asia Selatan dan Tengah ke ibu kota Tiongkok.

Klip video menunjukkan api melalap mobil dan kepulan asap tebal membubung dari lokasi kejadian. Lokasi tersebut menjadi saksi pengerahan militer besar-besaran dan ditutup.

Wakil Irjen Timur Azfar Mahesar mengatakan kepada media, kejadian tersebut mirip ledakan kapal tanker minyak.

Ia menambahkan, “Kami sedang menentukan sifat dan penyebab ledakan. Ini memerlukan waktu.” Dia menambahkan bahwa di antara yang terluka adalah petugas polisi.

Menteri Dalam Negeri dan Inspektur Jenderal juga mengunjungi lokasi ledakan, namun tidak berbicara kepada pers.

Rahat Hussain, yang bekerja di Departemen Penerbangan Sipil, mengatakan ledakan yang terjadi begitu besar hingga mengguncang gedung bandara. (AP)

(Ini adalah cerita yang belum diedit dan dibuat secara otomatis dari umpan berita tersindikasi; staf saat ini mungkin tidak mengubah atau mengedit teksnya)



Sumber