Klub Jepang Urawa Reds Diamonds mengalahkan Odisha FC 17-0! Sebuah gambaran nyata dari sepak bola India

Tim Jepang mencetak 11 gol berbeda, dengan Yuzuho Shiokoshi dan Miki Ito mencetak hat-trick, melampaui tim India.

Odisha FC Wanita, mewakili India di Liga Champions Wanita AFC, menghadapi kekalahan telak di pertandingan pertama mereka melawan tim Jepang Urawa Reds Diamonds. Klub Jepang mendominasi pertandingan dengan menang 17-0 di Stadion Thong Nhat di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Kekalahan ini menyoroti kesenjangan besar antara sepak bola India dan standar global, terutama dalam sepak bola wanita, dimana negara-negara seperti Jepang jauh lebih maju dalam hal keterampilan, strategi dan infrastruktur.

Debut di Liga Champions AFC akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Odisha FC

Urawa Reds Diamonds, salah satu klub sepak bola terbaik di Asia, menunjukkan kualitasnya sejak awal. Yu Endo membuka skor pada menit kelima, menyiapkan panggung untuk permainan satu sisi. Di penghujung babak pertama, Urawa sudah memimpin 8-0, dan mereka tidak memimpin dengan mudah di babak kedua, menambah sembilan gol lagi dalam penghitungan mereka.

Tim Jepang mencetak 11 gol berbeda, dengan Yuzuho Shiokoshi dan Miki Ito mencetak hat-trick, melampaui tim India.

Odisha FC, sebaliknya, melakukan tembakan tepat sasaran pertama mereka di masa tambahan waktu babak kedua, sementara Urawa Reds melakukan 55 percobaan tepat sasaran yang menakjubkan. Pasukan Crispin Chhetri sekarang menghadapi tugas berat saat mereka mempersiapkan pertandingan berikutnya melawan klub Vietnam Ho Chi Minh City.

Skor 17-0 bukan sekedar kekalahan, tapi sebuah pengingat akan seberapa jauh sepak bola India – baik putra maupun putri – harus melangkah di kancah internasional. Meskipun India telah membuat kemajuan di dalam negeri dengan mendirikan liga-liga seperti Liga Super India (ISL) dan Liga Wanita India (IWL), kesenjangan kualitas saat bersaing dengan tim-tim terbaik Asia dan Eropa masih tetap besar.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi sepak bola India adalah kurangnya infrastruktur dan investasi dalam pembangunan akar rumput. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia memiliki ekosistem sepak bola yang kuat, dengan akademi muda yang berkembang dengan baik, pelatihan profesional, dan liga domestik yang kuat yang membina bakat ke dalam tim nasional mereka.

Sebaliknya, India masih kesulitan menyediakan fasilitas dan pelatihan kelas dunia bagi pemain sepak bola baru, khususnya sepak bola wanita, yang masih kekurangan dana dan promosi.

Kehadiran sepak bola India di kancah global sangat minim. Meski ada beberapa momen menjanjikan, seperti lolosnya tim putra ke Piala Asia, pencapaian tersebut masih belum cukup untuk menjadikan India sebagai kekuatan sepakbola.

Tim-tim India, khususnya tim putri, membutuhkan lebih banyak paparan terhadap kompetisi internasional yang berkualitas. Kekalahan memalukan dari Urawa Reds Diamonds menggarisbawahi kebutuhan ini.

Sebuah titik balik atau peluang yang terlewatkan?

Meskipun kekalahan ini merupakan sebuah pil yang sulit untuk diterima, hal ini harus menjadi peringatan bagi otoritas sepak bola India. Untuk bersaing di tingkat internasional, diperlukan pendekatan pengembangan sepak bola yang lebih serius dan terorganisir. Fokusnya harus beralih dari sekadar berpartisipasi dalam turnamen internasional menjadi membangun budaya sepak bola yang kuat yang mengedepankan keunggulan sejak awal.

Saat Odisha FC berkumpul kembali untuk pertandingan berikutnya, sepak bola India secara keseluruhan harus melihat ke dalam dan menilai apa yang perlu diubah untuk menghindari kekalahan berat di masa depan. Hanya dengan cara inilah India dapat berharap untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan bersaing dengan yang terbaik di panggung global.

Pilihan Editor

Cerita paling penting


Sumber