NASA dan Korea Selatan akan melakukan misi luar angkasa bersama untuk menjelajahi luar angkasa

NASA dan Korea Aerospace Administration (KASA) yang baru didirikan di Korea Selatan telah menandatangani perjanjian untuk memulai misi kerja sama untuk menjelajahi salah satu wilayah luar angkasa terakhir yang belum dipetakan: Matahari dan Lagrange Point 4 (L4) Bumi. Wilayah yang belum dijelajahi ini terletak pada posisi stabil di luar angkasa, di mana gaya gravitasi Matahari dan Bumi saling menyeimbangkan, sehingga pesawat ruang angkasa tetap berada pada posisi tetap relatif terhadap kedua objek tersebut.

Era baru kerja sama luar angkasa

Pada 19 September, Administrator NASA Bill Nelson dan Direktur CASA Youngbin Yoon menandatangani perjanjian bersama penyataan Mempromosikan tumbuhnya kerja sama antara kedua badan antariksa. Perjanjian tersebut menyoroti upaya kolaboratif di berbagai bidang seperti rekayasa Bulan-ke-Mars NASA, ilmu kehidupan luar angkasa, penelitian permukaan bulan, dan komunikasi luar angkasa. Hal ini juga mencakup penggunaan antena luar angkasa Korea Selatan, yang memperkuat kemitraan internasional ini.

Selama upacara penandatanganan, Administrator NASA Nelson mengatakan: “Kami bangga dapat mengembangkan kemitraan kami secara signifikan dengan Republik Korea dan badan antariksa barunya.” Misi bersama ini dibangun berdasarkan kerja sama bertahun-tahun antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi luar angkasa.

Menjelajahi Lagrange Point 4

Elemen kunci dari kolaborasi baru ini adalah misi ke Lagrange Point 4, wilayah luar angkasa unik yang belum pernah dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa sebelumnya. Meskipun titik Lagrange lainnya, seperti L1 dan L2, merupakan rumah bagi misi seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb dan satelit DSCOVR, L4 masih belum dijelajahi. Terletak 60 derajat di depan orbit Bumi, ia memberikan titik pandang yang stabil secara gravitasi untuk mengamati Matahari dan angin matahari.

Korea Selatan berencana untuk mendirikan stasiun pemantauan angin matahari di L4, yang dapat membawa kemajuan besar dalam pemahaman kita tentang radiasi ruang angkasa dan interaksi antara angin matahari dan magnetosfer bumi. Misi ini juga akan fokus pada transmisi data, komunikasi optik, dan potensi penggunaan relai di titik unik di luar angkasa ini.

Meskipun belum ada tanggal peluncuran yang pasti untuk misi Lagrange Point 4, misi ini menjanjikan akan membuka cakrawala baru untuk penelitian dan memperdalam kerja sama internasional dalam eksplorasi ruang angkasa.

Sumber