Uang Tidak Terbatas, Fasilitas Terbatas: Mengapa BCCI tidak memasang sistem SubAir di setiap lapangan kriket?

BCCI adalah dewan terkaya di dunia kriket, namun masih memiliki banyak ruang untuk meningkatkan sistem sanitasi negara tersebut.

Dewan Pengawas Kriket di India (BCCI) telah mengantongi Rs 11,769 crore saja dari Liga Utama India (IPL) musim 2023. Badan kaya uang ini memperoleh pendapatan dari berbagai sumber, termasuk kesepakatan Rs 8,744 crore untuk media hak. Terlepas dari semua ini, kami masih takut mengadakan pertandingan washout di negara ini dan melihat pengering rambut digunakan selama final IPL yang besar!

Uji IND vs BAN detik untuk memulai kompresi?

Ambil contoh Tes kedua yang sedang berlangsung antara India dan Bangladesh di Kanpur, di mana hanya 35 over yang dilakukan pada hari pertama dan seluruh hari kedua dibatalkan karena hujan yang terus-menerus. Meskipun hujan tidak memungkinkan pertandingan kriket pada hari Sabtu, hal ini menimbulkan pertanyaan yang membara: Mengapa BCCI tidak memiliki sistem drainase yang efektif di seluruh lapangan kriket di seluruh negeri? Dan ketika kita berbicara tentang sistem drainase yang efisien, salah satu contoh yang bagus adalah sistem SubAir di Stadion M. Chinnaswamy di Bengaluru.

Sistem SubAir Chinnaswamy harus menjadi trendsetter di ruang media

Sistem SubAir adalah teknologi drainase revolusioner yang telah terbukti manfaatnya di Stadion Chinnaswamy. Sistem berteknologi tinggi ini menggunakan mesin berkekuatan 200 HP untuk mengeluarkan 10.000 liter air per menit. Kemampuan drainase yang cepat ini memungkinkan lapangan siap dimainkan dalam beberapa menit setelah hujan.

Sistem ini bekerja dengan menggunakan pasir, bukan tanah tradisional sebagai dasarnya. Pasir tidak menahan air seefektif tanah, sehingga memungkinkan terjadinya drainase yang cepat. Selain itu, sistem SubAir membantu mengaerasi lahan dan mendorong pertumbuhan rumput yang sehat. Fungsi ganda ini memastikan lapangan selalu dalam kondisi sempurna untuk bermain.

BCCI harus memperhatikan

Memasang sistem SubAir pasti membutuhkan banyak usaha. Pertama, seluruh lahan harus digali dan diganti dengan pasir. Selain itu, ini adalah proses yang membosankan karena stadion tidak akan bisa digunakan untuk menjadi tuan rumah pertandingan dalam waktu yang lama. Selain itu, kondisi tanah di India berbeda, sehingga hal ini menjadi tantangan besar. Mungkin juga perlu untuk menyesuaikan sistem dengan kondisi tanah yang berbeda. Namun, manfaatnya sangat besar. Sistem ini tidak hanya memastikan gangguan minimal akibat hujan, namun juga memberikan kepercayaan diri kepada tim dalam persiapan pertandingan.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, BCCI harus memprioritaskan pemasangan SubAir atau teknologi serupa di sebagian besar stadion kriket di India. Investasi ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman kriket tetapi juga akan berkontribusi pada keberlanjutan kriket India dalam jangka panjang. Dengan meminimalkan gangguan akibat hujan, BCCI dapat menarik lebih banyak penonton, sponsor, dan pendapatan.

Pilihan Editor

Di era baru IPL, setiap pemain akan mendapat tambahan Rs 7,5 lakh per pertandingan, Jay Shah mengumumkan

Cerita paling penting


Sumber