Kecelakaan kapal menewaskan ibu dan 3 anak di Borno

Seorang wanita dan ketiga anaknya tewas dalam kecelakaan perahu yang terjadi antara Wilayah Pemerintah Daerah Dikwa dan Mafa di Negara Bagian Borno.

Peristiwa yang terjadi pada 23 September 2024 ini merupakan tindak lanjut dari banjir besar akibat runtuhnya Bendungan Alwa pada 10 September yang meluluhlantahkan sebagian Maiduguri, dan menyebar ke masyarakat sekitar, termasuk Mafa dan Dikwa, selama empat hari terakhir.

Komando Kepolisian Negara Bagian Borno membenarkan kejadian tersebut dalam keterangan pers yang dikeluarkan juru bicaranya, Kenneth Dasu, pada Selasa di Maiduguri.

Polisi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat banjir yang sedang berlangsung.

Menurut Wakil Inspektur Polisi Daso, “Kami mendapat laporan dari salah satu orang baik di Mapolsek Dikwa bahwa terjadi kecelakaan kano yang tragis pada tanggal 23 September sekitar pukul 15.30 di kawasan Bakassi antara Mafa dan Dikwa di sepanjang Jalan Maiduguri, Borno. Negara. Kecelakaan itu melibatkan sebuah sampan “Yang membawa seorang penumpang terendam air banjir, mengakibatkan hilangnya empat nyawa wanita.”

Korban diketahui bernama Ya Malum Shettima, seorang perempuan dewasa asal Wilayah Pemda Marte, dan anak-anaknya: Maimuna Akura, 10 tahun, Amira Alhaji Bulama, 6 tahun, dan Wijana Bulama Kawu, baru berusia 5 bulan. Keempat korban berasal dari lingkungan Bulabulin di Dikwa.

Juru bicara tersebut mengindikasikan bahwa personel darurat mengevakuasi para korban ke rumah sakit umum, di mana kematian mereka dikonfirmasi oleh staf medis.

Direktur Polres Dasso menjelaskan, jenazah almarhum diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan sesuai ritual Islam.

Korban meninggal dunia, semuanya dari Kelurahan Bulabulin, Dikwa, telah teridentifikasi sebagai berikut: – Ya Malum Shettima, perempuan dewasa dari Wilayah Pemda Marte, Maimuna Akura, 10 tahun, Amira Alhaji Bulama, 6 tahun dan Yagana Bulama Kawu, berumur 5 bulan.

“Para korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Dikwa, di mana dokter memastikan kematiannya. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan sesuai ritual Islam,” tambah pernyataan itu.

Kompol Borno, CBML Yusufu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tragedi tersebut dan mengimbau warga, khususnya yang berada di wilayah terdampak banjir, untuk selalu waspada.

Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan keadaan darurat atau situasi sulit ke titik kontak yang ditunjuk yang disediakan oleh komando polisi.

Terkait kejadian tragis tersebut, Kompol CBML Yusufu menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya dan menghimbau masyarakat, terutama yang berada di wilayah terdampak banjir, untuk waspada selama periode ini dan segera melaporkan keadaan darurat atau kesusahan ke orang-orang berikut. kontak : 08068075581, 0802343293,” ujarnya.

Sumber