Harga bensin naik menjadi N830,46 per liter pada bulan Agustus di tengah pengakuan utang subsidi sebesar  miliar oleh NNPC

Harga bensin premium (PMS) mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan Agustus, naik dari 770,54 naira pada bulan Juli menjadi 830,46 naira, menurut data dari Biro Statistik Nasional.

Data mengungkapkan bahwa harga satu liter bensin naik 7,78% setiap bulan menyusul pengakuan utang yang diperkirakan berjumlah sekitar $6 juta yang didukung oleh Nigerian National Petroleum Corporation Limited.

Harga bensin naik secara tahunan sebesar 32,51% dari 626,70 naira pada periode yang sama tahun lalu menjadi 830,46 naira tahun ini.

Peningkatan yang signifikan ini menyusul terungkapnya informasi baru-baru ini bahwa Perusahaan Perminyakan Nasional Nigeria mengakui bahwa kemampuannya untuk memasok bahan bakar ke negara tersebut terancam oleh kewajiban keuangannya yang belum dibayar kepada para pedagang minyak.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan juru bicaranya, Olufemi Soniyi, NNPC mengatakan hal berikut:

“Nigerian Petroleum Corporation Limited telah mengakui laporan terbaru di surat kabar nasional mengenai utang besar perusahaan kepada pemasok bahan bakar. Tekanan keuangan ini telah memberikan tekanan yang signifikan pada perusahaan dan menimbulkan ancaman terhadap keberlanjutan pasokan bahan bakar.”

Patut dicatat bahwa pengakuan NOC ini menyebabkan kekurangan bahan bakar yang meluas di beberapa tempat di Lagos, Negara Bagian Ogun, Abuja dan tempat-tempat lain pada bulan yang sama, dengan harga bahan bakar mencapai lebih dari 1.000 naira di beberapa daerah.

Selain itu, situs web Naira Metrix melaporkan bahwa pompa bensin Nigerian Petroleum Corporation menyesuaikan harga bensin dari 612 naira resmi menjadi 850 naira dan kemudian menjadi 890 naira, menurut situs web tersebut.

Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa pada bulan Agustus terjadi kenaikan harga bensin tertinggi dalam beberapa dekade, dengan beberapa negara bagian seperti Gombe dan Bauchi menjual masing-masing sebesar 935,71 dan 925,00 naira.

Lebih detail tentang data

Analisis data menunjukkan bahwa rata-rata harga eceran yang dibayarkan konsumen untuk bahan bakar premium (bensin) pada bulan Agustus 2024 adalah sebesar 830,46 Naira, meningkat sebesar 32,51% dibandingkan dengan bulan Agustus 2023 sebesar 626,70 Naira. harganya 770,54 naira, harga bensin naik 7,78%.

  • Dalam analisis negara bagian, Negara Bagian Benue mencatat harga eceran rata-rata bensin tertinggi di N941.24.
  • Negara bagian Bauchi dan Gombe berada di urutan berikutnya dengan harga rata-rata masing-masing 935,71 dan 925,00 naira.
  • Sebaliknya, negara bagian Delta, Cross River, dan Edo mencatat rata-rata harga eceran bensin terendah, dengan Delta sebesar 667,50 naira, Cross River sebesar 672,00 naira, dan Edo sebesar 676,25 naira.
  • Analisis lebih lanjut berdasarkan wilayah menunjukkan bahwa wilayah Timur Laut mencatat rata-rata harga eceran tertinggi sebesar 908,21 naira, sedangkan wilayah Selatan Selatan mencatat harga rata-rata terendah sebesar 677,11 naira.

Mengapa ini penting?

Meningkatnya harga bensin mempunyai dampak luas bagi konsumen dan dunia usaha di seluruh Nigeria. Ketika harga bahan bakar naik, biaya transportasi diperkirakan akan meningkat, yang pada gilirannya akan menyebabkan kenaikan harga makanan dan kebutuhan lainnya, sehingga berkontribusi pada tingginya inflasi yang diperkirakan terjadi pada bulan September.

Karena transportasi jalan raya merupakan tulang punggung perekonomian Nigeria, kenaikan harga bahan bakar yang terus berlanjut akan memberikan tekanan tambahan pada rumah tangga dan dunia usaha, sehingga memperburuk iklim perekonomian yang sudah sulit.

Selain itu, pembelian bensin baru-baru ini oleh Nigerian National Oil Corporation dari Dangote Refinery telah meningkatkan harapan akan adanya bantuan, mungkin bukan dalam hal harga tetapi dalam mengatasi kelangkaan bahan bakar.

Namun, para pakar industri masih berbeda pendapat mengenai apakah kilang Dangote akan menurunkan harga bensin dalam jangka pendek atau panjang, yang berarti konsumen mungkin harus bersiap menghadapi tingginya biaya yang terus berlanjut di masa mendatang.

Sumber