Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, Selasa ini menyampaikan belasungkawa kepada LSM World Central Kitchen (WCK) setelah kematian tujuh karyawannya dalam serangan bom oleh Tentara Israel di kendaraan mereka ketika mereka kembali dari misi ke mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
“(Guterres) menyampaikan belasungkawa kepada staf WCK atas meninggalnya anggotanya di Gaza yang sedang menjalankan misi kemanusiaan. Banyaknya kejadian seperti ini adalah akibat yang tidak bisa dihindari dari cara perang ini dilakukan,” kata Sekretaris Jenderal. .
Demikian pula, ia menegaskan kembali perlunya gencatan senjata kemanusiaan “segera”, menurut juru bicaranya, Stéphane Dujarric.
Hanya beberapa jam sebelum kematian mereka, tim kemanusiaan bertemu dengan Koordinator Senior PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Rekonstruksi Jalur Gaza, Sigrid Kaag, yang saat itu berada di dalam wilayah kantong tersebut.
Tentara Israel menyerang kendaraan tim LSM pada Senin malam di daerah Deir al-Balah, di tengah Jalur Gaza. Korban meninggal adalah warga negara Inggris, Polandia, Australia, Palestina, dan Amerika-Kanada. WCK menghentikan operasinya di daerah kantong tersebut setelah serangan tersebut.
Para pekerja WCK berada di daerah kantong Palestina dalam misi kemanusiaan, bekerja sama dengan LSM Open Arms, untuk membangun koridor kemanusiaan maritim antara Siprus dan Gaza dan dengan demikian mengatasi hambatan besar yang diberlakukan oleh Israel dalam pengiriman bantuan melalui darat.
PBB menambah jumlah pekerja kemanusiaan yang tewas di Jalur Gaza menjadi 196 orang sejak Oktober lalu, ketika serangan Israel dimulai sebagai tanggapan atas serangan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), yang menyebabkan 1.200 orang tewas dan 240 sandera. Sejak itu, pihak berwenang Palestina telah melaporkan kematian hampir 32.900 orang, termasuk sekitar 440 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, akibat tindakan pasukan keamanan dan pemukim Israel.