Korban Rasisme, Sang Kiper Minta Maaf.  Mengerti kenapa!

Sheikh Sarr, pemain Rayo Majadahonda dari divisi tiga Spanyol, menghentikan pertandingan sebagai tanggapan atas serangan rasis Sabtu lalu (30).




Gambar: Pengungkapan / Rayo Magadahonda – Keterangan: Sarr mengungkapkan ketidakpuasannya atas tanggapannya terhadap serangan rasis yang dialaminya / Jogada10

Kiper Rayo Magadahonda Cheikh Sarr untuk pertama kalinya angkat bicara setelah mengalami rasisme. Dalam jumpa pers, Selasa (2), sang pemain meminta maaf kepada dunia sepak bola atas sikapnya. Ia menyatakan menyesali perilaku agresif yang ditunjukkannya dalam menanggapi orang yang bias. Tapi, kemudian, dia memulai ledakan dahsyat.

“Itu adalah kepala saya, panas dan saya meminta maaf kepada dunia sepak bola atas reaksi saya. Jika hal itu terjadi lagi pada saya, saya tidak akan bereaksi dengan cara yang sama,” jelas sang pemanah.

Permintaan maaf tersebut membuat jurnalis bingung. Jadi, pers bertanya kepada Saar mengapa dia mengeluh. Bagaimanapun, dialah yang menderita rasisme. Pemanah menegaskan bahwa meskipun dia adalah korban bias, ada rasa tidak hormat di pihaknya dalam menanggapi kasus tersebut.

“Ini sangat mengganggu saya, tapi Anda harus memiliki sedikit rasa hormat, dan saya pikir ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Jika Anda adalah korbannya, Anda harus meminta maaf kepada dunia sepak bola,” tambah sang pemain, membantah pernyataannya. . Kekecewaan khusus…

Ingat kasusnya

Syekh mendapat serangan rasis dari suporter lawan saat konfrontasi antara Rayo Majadahonda dan Sungai Sestao, di divisi tiga Kejuaraan Spanyol, Sabtu lalu. Penjaga gawang mendengar teriakan yang bias dan merespons serangan tersebut. Karena timnya tidak setuju untuk kembali ke lapangan setelah pertandingan, pertandingan dihentikan 45 menit memasuki babak final. Pada saat skorsing, Rayo kalah 2-1.

Sarr menegaskan, situasi tersebut menjadi pelajaran baginya. Pemain mengonfirmasi bahwa dia sekarang mengetahui perilaku apa yang ideal jika dia menerima serangan rasis baru. Bahkan, ia mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya ia menjadi sasaran bias rasial dalam sebuah pertandingan.

Namun, pada kesempatan terakhir ini, sang kiper tak tega hanya sekedar mendengarkan hinaan. Pihaknya berharap acara ini bisa memberikan kontribusi terhadap perubahan sepak bola di bidang pemberantasan rasisme.

“Momen terburuknya adalah ketika orang banyak menghina saya. Saya akan melompat dan berbicara dengannya, menangkapnya, mencari tahu apakah dia punya keluarga dan menanyakan alasannya. Dia adalah orang yang lebih tua, dan saya pikir dia punya anak. dan dia harus melakukannya.” Jadilah teladan,” lapor sang pemanah.

Sang kiper sekali lagi berterima kasih kepada Vinny Jr atas dukungannya melawan rasisme

Al-Sheikh masih berpeluang dikenakan larangan maksimal delapan pertandingan. Pasalnya, ia mendapat kartu merah dari wasit setelah mengancam akan menyerbu tribun penonton sebagai respons atas hinaan rasis yang dilontarkannya.

“Reaksi saya terhadap wasit tidak agresif. Saya pergi dan memberi tahu dia mengapa dia tidak hadir, dan dia memberi saya kartu merah. Saya ingin melakukannya dengan segala rasa hormat di dunia. Dan saya ulangi, saya pikir mereka harus melakukannya lakukan.” “Tanya korbannya dulu. Saya mau tanya supaya bisa mendapat kartu merah. Usai pertandingan, beberapa jam kemudian, kami bertemu untuk membicarakan apa yang terjadi,” pungkas pemanah itu.

Sarr juga sekali lagi berterima kasih kepada striker Brasil Vinny Junior, yang juga sering menjadi sasaran bias rasial di Spanyol. Dia bahkan mencatat bahwa dia menghormatinya dalam perjuangan melawan rasisme. Pemain Real Madrid itu menerbitkan postingan untuk mendukung kiper Rayo Majadahonda. Selain dua episode serupa lainnya yang juga terjadi pada Sabtu lalu.

Ikuti Jogada10 di media sosial: Twitter, Instagram H Facebook



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here