FTN Cocoa Processor mencatatkan pendapatan nol, kerugian valas sebesar N10,17 miliar pada FY2023

FTN Cocoa dalam laporan keuangannya yang telah diaudit tahun 2023 mencatat kerugian selisih kurs sebesar N10,17 miliar dan mencatatkan pendapatan nol pada tahun tersebut.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di NGX, perusahaan mengalami kerugian setelah pajak sebesar N10,65 miliar terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs dan biaya pendanaan.

Poin-poin penting dari laporan ini

Dibandingkan tahun sebelumnya (2022), pendapatan perusahaan mengalami penurunan sebesar 100%, turun dari hanya 62,19 juta naira. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan biaya operasional (OPEX) yang meningkat dari N124,74 juta pada tahun 2022 menjadi N486,30 juta, mewakili peningkatan biaya operasional sebesar 289,8%.

Perusahaan menyaksikan penurunan signifikan dalam transaksi dalam mata uang asing. Setelah membukukan keuntungan revaluasi mata uang sebesar N13,30 juta pada tahun 2022, perusahaan ini menghadapi kerugian mata uang yang sangat besar sebesar N10,17 miliar.

Pada tahun 2023, kerugian perusahaan semakin melebar, naik sebesar N10,21 miliar dari kerugian setelah pajak sebesar N431,18 juta yang tercatat pada tahun 2022.

Meskipun kerugian meningkat, kerugian per saham menurun dari N11.06k pada tahun 2022 menjadi N2.73k pada tahun laporan.

Kerugian revaluasi mata uang asing senilai N10,17 miliar yang dialami perusahaan ini bukanlah sebuah insiden yang terisolasi, karena perusahaan sejenis mengalami kemunduran yang lebih besar pada tahun sebelumnya.

Kerugian ini disebabkan oleh keputusan Bank Sentral Nigeria (CBN) yang menyatukan berbagai nilai tukar mata uang asing pada bulan Juni tahun sebelumnya, yang menyebabkan depresiasi naira dari sekitar 600 naira menjadi hampir 1.000 naira pada akhir tahun. 2023.

Perusahaan terus-menerus merugi dan, selain utangnya yang besar, menghadapi kemungkinan bangkrut. Perusahaan menerbitkan obligasi 18 tahun senilai JPY 500 juta melalui Daewoo Securities (Eropa) dengan imbal hasil 4,375%, dijadwalkan jatuh tempo pada tahun 2026.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here