Pengacara Nigeria, Frank Osia, mengecam keras tindakan tentara Nigeria menyusul pembunuhan beberapa rekan mereka di komunitas Okwama di Ughelli South LGA di Negara Bagian Delta.
Osia mengecam keras para tentara tersebut karena mencegah Gubernur Oborifori Sheriff Oborifori mencapai komunitas Okwama setelah terjadinya peristiwa tragis baru-baru ini, termasuk terbunuhnya 17 tentara.
Dalam perbincangannya dengan Vanguard, Ossia mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tindakan militer pasca insiden tersebut. “Peran TNI pasca kejadian buruk sejauh ini masih meninggalkan kesan lama,” ujarnya.
Osia mengutuk keputusan militer untuk membakar komunitas Okwama dan sekitarnya tanpa melakukan penyelidikan yang tepat, dan menggambarkannya sebagai penghapusan bukti penting dan tindakan pencegahan untuk penyelidikan.
Selain itu, ia mengkritik militer karena menolak akses gubernur Negara Bagian Delta kepada masyarakat untuk melakukan penilaian lapangan, dan menggambarkannya sebagai tindakan yang “jelas tidak sopan dalam hal protokol.”
Osea mempertanyakan legitimasi kewenangan investigasi militer, dan menekankan bahwa kewenangan investigasi berada di tangan polisi, bukan tentara. Dia menekankan perlunya penyelidikan yang tidak memihak atas insiden tersebut dan mendesak pemerintah federal untuk membentuk komite atau panel investigasi tingkat tinggi.
Osia juga mendesak pihak berwenang untuk menangani situasi ini dengan hati-hati untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, dengan mengatakan: “Pecat beberapa oknum yang membunuh para perwira dan anggota Angkatan Darat Nigeria itu, ya! Tapi kita tidak boleh mengertakkan gigi anak-anak, karena ayah mereka makan sirsak.”