Baris Editorial COPE: Sepuluh tahun sejak turun takhta Raja Juan Carlos

Sepuluh tahun telah berlalu sejak Juan Carlos I turun tahta. Sepuluh tahun diperlukan pembaruan Rumah Kerajaan untuk memulihkan prestise Kepala Negara. Namun, wajar jika kita mengakui bahwa utang Spanyol kepada Raja Emeritus kini jauh lebih berbobot. Perspektif temporal yang lebih besar akan diperlukan untuk menilai manfaatnya. Ini bukan tentang mengidealkan kepemimpinan Anda dalam Transisi. Demokrasi tidak dapat diwujudkan oleh satu orang pun, dan pada tahun 1975, Spanyol siap menyelaraskan diri dengan negara-negara Eropa lainnya. Kelebihan Raja adalah mewujudkan bangsa modern yang tidak meninggalkan tradisinya; sebuah negara dengan keberagaman yang, tanpa memerlukan mitos-mitos kuno, telah mendapatkan kembali peran internasionalnya sesuai dengan sejarahnya. Sebuah negara yang bangga dengan keistimewaannya dan menemukan bahwa kompleks inferioritasnya tidak berdasar.

Tahun 2014 bukanlah tahun yang mudah bagi Raja Juan Carlos. Masalah kesehatannya ditambah dengan skandal seputar Keluarga Kerajaan atau kematian Adolfo Suárez. Ini juga bukan tahun yang mudah bagi Spanyol. Resesi menyebabkan ketidakpuasan politik yang serius dan PP serta PSOE runtuh dalam pemilu Eropa yang menyaksikan munculnya Podemos. Krisis konstitusional terbesar dalam sejarah demokrasi sedang terjadi di Catalonia. Hal terakhir yang mampu dilakukan Spanyol adalah turun tahta secara salah. Dua pertandingan besar, dengan Rajoy dan Rubalcaba sebagai pelatih, telah mencapai sasarannya. Lembaga-lembaga tersebut menolak serangan tersebut dan negara secara bertahap berhasil kembali normal. Bukti terakhir bahwa proyek yang dimulai dengan Transisi memiliki dasar yang kuat.



Sumber