Museum Seni Kontemporer Lima (MAC) dibuka Jumat ini, dengan dukungan Kedutaan Besar Spanyol, sebuah pameran pendidikan tentang pematung Eduardo Chillida, untuk merayakan ulang tahun ke-100 kelahirannya, dan yang menawarkan kesempatan kepada masyarakat Peru untuk temukan karyanya dengan bentuk murni di ruang publik.
Pameran ‘Melampaui batas. 100 tahun kelahiran Eduardo Chillida’ menghadirkan, melalui foto dan teks, karya seniman ternama dalam tiga sumbu dasarnya, yaitu patung, grafik, dan seri khusus bernama ‘Gravitação’.
Kurator umum MAC, Augusto del Valle, menjelaskan kepada EFE bahwa Chillida “sangat terkenal karena karyanya di ruang publik dengan bentuk yang murni”, serta grafis hitam putih dan pahatan besinya.
Pada saat yang sama, “seri Gravitação sangat istimewa, (karena) ini bukan lukisan, patung, atau ukiran, ini adalah jenis relief baru”, di mana ia bekerja di atas kertas, dengan volume tertentu, yang memberinya “Semangat puitis tertentu,” jelasnya.
Museum mengenang bahwa, sejak tahun 1970, Chillida telah mengintegrasikan visi pahatannya ke dalam lanskap alam dan perkotaan dengan karyanya di ruang publik.
Selanjutnya, pada tahun 1988 ia mengintegrasikan, dalam serial ‘Gravity’, kecintaannya pada musik Johan Sebastian Bach dengan suara laut dan berbagai elemen alam.
Del Valle menegaskan, pameran yang dibuka hingga 30 Juni ini menarik untuk mengajarkan siswa di berbagai tingkatan tentang bahasa dasar seni, unsur-unsur dasar, komposisi, batas-batas bentuk dan lain-lain.
Demikian pula, kurator mengajak pengunjung museum yang terletak di lingkungan Barranco ini untuk mengenal karya bentuk di ruang publik, “bentuk murni yang bisa sangat kuat bila ditempatkan di lingkungan alami, karena memberikan akses terhadap “ . momen-momen dengan intensitas dan kesenangan luar biasa.”
Bersamaan dengan pameran, dua meja dialog akan diadakan pada tanggal 13 Juni, di ruang serbaguna MAC Lima. Yang pertama akan menampilkan seniman dan peneliti Peru yang akan memberikan “tampilan pahatan Peru, berbicara tentang pentingnya Chillida sebagai referensi bagi seniman kontemporer”.
Yang kedua akan diadakan dengan para tamu “yang akan menganalisis dimensi simbolis dari ciptaan mereka, melampaui visual dan menekankan puitis: dialog dengan alam, suara dan keheningan”, menurut kedutaan Spanyol di Lima.
Misi diplomatik tersebut menyoroti bahwa Chillida, lahir di San Sebastián pada tahun 1924, “adalah tokoh fundamental dalam seni kontemporer, yang terutama dikenal karena pendekatan inovatifnya terhadap seni pahat”.
“Karyanya tidak hanya menonjol karena monumentalitasnya, tetapi juga karena hubungannya yang mendalam dengan filsafat, alam, dan arsitektur”, ujarnya.