Skema evaluasi:
1 catatan – lulus
1,5 ulasan – rata-rata
2 nada – rata-rata
2,5 ulasan – di atas rata-rata
3 ulasan – Bagus
3,5 Ulasan – Hebat
4 ulasan – Luar biasa
4.5 Ulasan – Luar Biasa
5 nada – klasik
Phishing
perkembangan
🎵🎵🎵🎵
Telah lama dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam gelombang band jam dan kritikus populis pasca-Grateful Dead, Phish telah berubah dari sekadar favorit festival menjadi komposer inovatif yang mampu berpindah dari panggung ke studio dengan penuh percaya diri. Meskipun alur ceritanya tetap sama, perkembanganalbum keenam belas mereka hingga saat ini, jelas memenuhi ekspektasinya. Kombinasi keahlian dan kreativitas, menjadikannya salah satu karya band paling melodis hingga saat ini.
[RELATED: Phish’s Trey Anastasio Honors Steely Dan With Medley of the Band’s Hits for Songwriters Hall of Fame Induction]
Fokus pada melodi ini tidak boleh dianggap remeh. Di masa lalu, suara khas Phish menekankan kehebatan musik mereka dan meninggalkan struktur lagu sebagai produk sampingan dari aransemen melengkung. Di sini, mereka menemukan semacam kompromi yang mungkin jarang terjadi sebelumnya, dan dalam prosesnya, mereka berhasil memperluas batasan mereka dan menemukan audiens di luar penggemar tradisional mereka. Hal ini tentu saja mempunyai risiko, namun band-band lain dengan gaya serupa telah berhasil di masa lalu, Grateful Dead dan Allman Brothers adalah contoh nyata.
Gitaris Trey Anastasio mengatakan lagu-lagu tersebut direkam dalam dua atau tiga kali pengambilan, yang menurutnya merupakan cara kerja Phish biasanya. Terlepas dari itu, jelas bahwa lagu-lagu ini telah dipikirkan sebelumnya dan eksekusinya dilakukan dengan sangat hati-hati. Penyampaian “Hey Stranger” yang mengandung unsur funk dan gema R&B murni dari “Oblivion” menciptakan suara yang berbeda sejak awal. Dengan sentuhan halus dari ‘Mercy’ dan ‘Lonely Trip’, perspektif termenung dari ‘Monsters’, dan ‘Ether Edge’ yang mengalir namun meyakinkan, segera menjadi jelas bahwa band ini ingin membedakan setiap entri dan memberi mereka keunikan. karakter. kehadiran. Hal ini bukan berarti menghalangi pendirian progresif mereka; Dengan lagu “Pillow Jets” yang bernuansa Steely Dan, band ini beralih dari konsep awal dan menavigasi medan bergejolak yang tak terduga.
[RELATED: 3 Songs for People Who Say They Don’t Like Phish]
Akhirnya, perkembangan adalah semua yang tersirat dari namanya, dan sebuah langkah maju yang menentukan bagi sebuah band yang selalu memadukan sikap eklektik dengan pendekatan improvisasi. Untungnya, dia tidak pernah terlihat lebih menarik atau persuasif.
Fotografi oleh Danny Clinch/Courtesy Paige Hussle