Dalam sebuah tonggak sejarah pada bulan Oktober 2024, para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet NASA menyelesaikan integrasi instrumen Roman Coronagraph ke dalam Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman, sebuah observatorium mendatang yang dijadwalkan diluncurkan pada Mei 2027. Koronagraf yang sangat canggih ini, mampu mendeteksi planet-planet hingga hingga 100 planet. Satu juta kali lebih terang dibandingkan bintang induknya, mereka dirancang untuk menghalangi cahaya bintang agar cahaya redup dari planet ekstrasurya terlihat. Integrasi ini merupakan langkah besar menuju pengembangan teknologi yang suatu hari nanti dapat membantu NASA menemukan planet mirip Bumi di tata surya lain.
Lihat coronagraphs dan teknologi
Koronagraf Romawi, kira-kira seukuran piano kecil, terdiri dari sistem topeng, prisma, dan cermin rumit yang bekerja sama untuk menghalangi cahaya bintang. Menurut Rob Zelem, wakil ilmuwan proyek di Roman Telescope Communications, perangkat ini dimaksudkan untuk mendemonstrasikan teknologi penting untuk teleskop luar angkasa masa depan seperti usulan Observatorium Dunia yang Dapat Dihuni, yang dirancang untuk menemukan Planet ekstrasurya yang mendukung kehidupan. Pembawa instrumen berisi corona itu dipasang pada teleskop Romawi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA. Bagian ini, yang sering digambarkan sebagai “kerangka” observatorium, akan segera digabungkan dengan instrumen ilmiah utama Roman, Instrumen Medan Lebar, untuk melengkapi inti teleskop.
Pencitraan exoplanet: melampaui deteksi transit konvensional
Saat ini, sebagian besar penemuan planet ekstrasurya bergantung pada metode yang disebut transit, yang mengukur peredupan sebuah bintang ketika sebuah planet melintas di depannya. Namun, teknik ini dibatasi oleh jarangnya keselarasan orbit planet dengan garis pandang Bumi. Pencitraan langsung, terutama melalui coronagrafi, merupakan metode baru yang memungkinkan para ilmuwan mengamati planet tanpa bergantung pada peristiwa transit. Meskipun teleskop berbasis darat telah mencapai beberapa keberhasilan dalam menggunakan kronograf, seperti pencitraan planet yang mengorbit bintang HR 8799, desain canggih dari kronograf Romawi menjanjikan untuk mencapai sensitivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di luar angkasa.
Langkah selanjutnya untuk teleskop baru NASA
Setelah coronagraph berhasil diintegrasikan, tim teknik NASA akan melakukan serangkaian pemeriksaan sistem sebelum memasang instrumen jarak jauh pada akhir tahun ini. Liz Daly, kepala Integrated Payload Group di Goddard, menekankan upaya kolaboratif berbagai tim dalam membawa Observatorium Romawi mendekati penyelesaian. Kemampuan teleskop Romawi untuk mengeksplorasi energi gelap, planet ekstrasurya, dan astrofisika inframerah akan menetapkan standar baru dalam observasi luar angkasa.