‘Saya tidak bisa meminta perusahaan yang lebih baik’: pesan tulus dari CEO Zomato saat saingannya, Swiggy, memulai debut pasarnya

New Delhi: Swiggy, raksasa pengiriman makanan dan bahan makanan India, telah mencapai kesuksesan besar Debut di pasar saham Rabu. Peristiwa tersebut memicu perdebatan sengit di media sosial di antara para pesaing pasar, yang dipimpin oleh Deepinder Goyal, CEO Zomato, saingan utama Swiggy.
Dalam postingan ucapan selamatnya, Goyal memuji pencapaian Swiggy dengan pesan yang menyentuh hati, dengan mengatakan, “Selamat Swiggy! Saya tidak bisa meminta perusahaan yang lebih baik untuk melayani India.”
Goyal juga me-retweet postingan Zomato yang menunjukkan foto pengantar barang Swiggy dan Zomato berdiri bersama di luar gedung Bombay Stock Exchange (BSE). “Kamu dan aku… di dunia yang indah ini. @Swiggy,” tulis tweet tersebut, mengabadikan momen persahabatan dalam industri yang seringkali sangat kompetitif.

Pengguna media sosial dengan cepat menerima pertukaran persahabatan antara kedua merek tersebut, dengan salah satu netizen dengan bercanda menyarankan kemungkinan usaha patungan, berkomentar, “Jika Swiggy dan Zomato bergabung, apakah akan disebut Ziggy?”
Yang lain memuji kemampuan perusahaan untuk menunjukkan persahabatan, dengan mengatakan: “Kalian jangan pernah melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kejeniusan pemasaran Anda! Bhashara menang! Bagus sekali Zomato!”
IPO Swiggy Membuat awal yang kuat
Debut pasar Swiggy memenuhi ekspektasi, dengan saham yang terdaftar di Bursa Efek Nasional (NSE) dengan harga Rs 420, mewakili premium 7,69% dibandingkan harga IPO sebesar Rs 390. Saham tersebut juga mengalami pembukaan positif di BSE, dengan dicatatkan pada Rs 412, 5,64% lebih tinggi dari harga penerbitan.
Pada jam-jam pertama perdagangan, kapitalisasi pasar Swiggy naik menjadi Rs 89.549,08 crore. IPO perusahaan sebesar Rs 11.327 crore telah dilanggani sepenuhnya pada penutupan hari Jumat, mencapai tingkat berlangganan keseluruhan sebesar 3,59 kali IPO. IPO ini menghasilkan permintaan yang sehat di seluruh sektor, dengan investor ritel yang menerima 1,14 kali lipat dari porsi yang dialokasikan, sementara porsi karyawan menerima 1,65 kali penawaran.



Sumber