Pada bulan Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi bahwa negara-negara BRICS sedang mengadakan diskusi tentang penggunaan mata uang digital untuk membatasi pengaruh Barat terhadap teknologi keuangan. Grup tersebut saat ini sedang mempertimbangkan untuk membuat platform aset digital yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi internasional. Presiden Putin telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini, dengan menekankan bahwa mata uang digital dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada negara-negara BRICS tetapi juga negara-negara berkembang lainnya.
Menurut Putin, negara-negara BRICS berencana meluncurkan layanan yang sementara disebut BRICS Pay, misalnya saya sebutkan Dengan enkripsi enkripsi. Platform ini akan digunakan oleh negara-negara anggota, termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Platform berbasis blockchain diharapkan dapat memfasilitasi penyelesaian lintas batas bagi negara-negara tersebut di atas. Aset keuangan seperti mata uang kripto dan mata uang digital bank sentral akan memungkinkan transaksi tanpa memerlukan perantara atau perantara. Selain itu, penggunaan aset digital untuk pembayaran dapat mengurangi biaya layanan yang biasanya dibebankan oleh fasilitator pembayaran untuk transaksi mata uang fiat.
Untuk mendukung pembayaran mata uang digital ini, negara-negara BRICS juga berencana meluncurkan sistem pesan seperti SWIFT – sebuah platform berbagi informasi aman yang digunakan oleh banyak lembaga keuangan.
Kelompok BRICS telah mencoba mengaktifkan kebijakan penghapusan dolar sejak awal tahun ini. Pada bulan Maret tahun ini, publikasi Rusia TASS melaporkan bahwa platform terdesentralisasi yang potensial telah diusulkan kepada kelompok tersebut untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem keuangan yang ada di masing-masing negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, dolar AS menghadapi volatilitas yang signifikan akibat kenaikan suku bunga berturut-turut pada periode pasca-Covid-19. Bagi Tiongkok dan Rusia, kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar sangatlah mendesak, karena Amerika Serikat telah menerapkan banyak sanksi terhadap pembayaran yang berasal dari negara-negara tersebut.
KTT BRICS ke-16 diadakan di Kazan, Rusia, pada tanggal 22 hingga 24 Oktober. Isu mengenai sistem pembayaran internasional saat ini, yang diyakini oleh kelompok BRICS tunduk pada dominasi dolar, merupakan salah satu isu terpenting yang diangkat. Dikatakan Salah satu agenda terpenting dalam pertemuan tersebut.
Perlu dicatat bahwa India juga berkolaborasi dengan negara-negara G20 untuk mengembangkan serangkaian peraturan mata uang kripto global yang komprehensif. Namun, Reserve Bank of India dan pejabat Kementerian Keuangan India belum mengungkapkan rincian apapun tentang platform aset digital yang saat ini sedang dibahas oleh BRICS.