Pada tanggal 15 Januari 2022, gunung berapi Hunga dekat Tonga meletus dalam peristiwa ledakan yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh planet. Letusan tersebut terjadi sekitar waktu yang sama dengan Badai Cody. Ini menciptakan gelombang kejut yang cukup kuat untuk menghasilkan suara rendah dan menggelegar yang terdengar dari Selandia Baru hingga Alaska. Bencana ini juga menimbulkan tsunami yang mempengaruhi garis pantai yang jauh, menandai salah satu peristiwa vulkanik yang paling berdampak dalam sejarah.
Pengamatan umum mengisi kesenjangan dalam data ilmiah
berikutnya Pasca letusan, badan geologi Selandia Baru GNS Science mengundang warga untuk berbagi pengalaman. Lebih dari 2.100 orang memberikan tanggapan, melaporkan segala hal mulai dari suara geraman dan tekanan di telinga mereka hingga jendela yang berderak dan hewan yang bereaksi terhadap gangguan tersebut. Dengan membandingkan perhitungan ini dengan data dari sensor seismik dan atmosfer, para ilmuwan memastikan bahwa eksperimen langsung ini sangat mirip dengan pembacaan instrumen.
Menurut Dr. Emily Lin, kepala ilmuwan di GNS, informasi yang diberikan oleh orang-orang di seluruh Selandia Baru membantu para peneliti melihat pola bagaimana suara menyebar ke seluruh negeri. Sebagian besar laporan mengenai “ledakan” keras datang dari Pulau Utara, yang menunjukkan bahwa gelombang tekanan dari letusan tersebut berpindah dari utara ke selatan. Perincian dalam laporan-laporan ini memberi para ilmuwan wawasan yang bahkan instrumen presisi sekalipun mungkin tidak dapat menangkapnya sendiri.
Arah baru untuk kesiapsiagaan bencana
Observasi kelompok juga mengungkapkan bagaimana respon masyarakat ketika mendengar suara keras tersebut. Banyak dari mereka memeriksa keluarga mereka atau keluar untuk menilai situasi, sementara yang lain menghubungi teman-temannya untuk memastikan mereka aman. Banyak peserta melaporkan bahwa mereka mengingat kembali letusan gunung berapi sebelumnya, yang menggambarkan bagaimana pengalaman masa lalu dapat memengaruhi respons terhadap peristiwa alam.
Para peneliti di GNS kini mencari cara untuk menggunakan jenis pelaporan ini untuk melacak bahaya geologis, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Menggabungkan observasi publik dengan data ilmiah dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa depan, memberikan masyarakat lapisan kesadaran dan respons tambahan untuk mendukung keselamatan dan ketahanan publik.
Untuk berita dan ulasan teknologi terkini, ikuti Gadgets 360 terus X, Facebook, Ada apa, Topik Dan Google Berita. Untuk video terbaru tentang gadget dan teknologi, berlangganan saluran kami saluran YouTube. Jika Anda ingin mengetahui segalanya tentang influencer top, ikuti situs web kami Siapa Itu360 pada Instagram Dan YouTube.
Mahindra menggoda XEV 9e dan BE 6e menjelang peluncurannya pada 26 November
Recraft menawarkan Recraft V3 AI Image Generator dengan kemampuan yang ditingkatkan