Kini, maskapai penerbangan menawarkan minuman, makanan ringan, atau makanan kepada penumpang yang mengalami penundaan penerbangan

NEW DELHI: Maskapai penerbangan sekarang harus menyajikan minuman dan makanan ringan kepada penumpang ketika penerbangan tertunda dua hingga empat jam dan makanan bagi mereka yang tertunda lebih dari empat jam. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA) telah memberi tahu maskapai penerbangan bahwa berkurangnya jarak pandang di India utara sudah mulai menyebabkan penundaan pada musim dingin ini. Ketika suatu penerbangan mengalami penundaan pada satu sektor, hal ini mengakibatkan penundaan berikutnya pada semua rute lain di seluruh jaringan maskapai tempat pesawat tersebut akan beroperasi pada hari itu.
“…Maskapai penerbangan telah disarankan untuk memberikan fasilitas kepada penumpang selama penundaan penerbangan,” kata Kementerian Penerbangan pada hari Jumat di X. Langkah-langkah ini dirancang untuk mengutamakan kenyamanan penumpang saat terjadi gangguan yang tidak terduga. Sesuai anjuran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, maskapai penerbangan wajib menyediakan air minum untuk penundaan penerbangan hingga dua jam; Teh atau kopi dengan makanan ringan/minuman ringan untuk penundaan antara dua hingga empat jam; Makan jika tertunda lebih dari empat jam.
Kementerian menambahkan: “Ketentuan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman penumpang sekaligus memenuhi kebutuhan dasar mereka selama masa tunggu yang lama.”

-

Selain peringatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Biro Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS) juga membahas salah satu masalah terbesar yang dihadapi penumpang yang mengalami penundaan penerbangan setiap musim dingin – yaitu tetap berada di pesawat selama berjam-jam menunggu pesawat lepas landas. Hal ini kini memungkinkan “kembalinya penumpang yang terdampar di dalam pesawat dengan lancar karena cuaca atau penundaan teknis, mengurangi ketidaknyamanan dan memfasilitasi proses boarding kembali dengan lebih lancar ketika penerbangan dilanjutkan. Latihan serupa juga dilakukan oleh para pemangku kepentingan,” kata Kementerian Penerbangan pada hari Rabu. khawatir.
Menunggu tanpa henti di dalam pesawat di bandara berkabut seperti IGIA di Delhi menunggu peningkatan visibilitas yang rendah telah menjadi salah satu keluhan terbesar penumpang selama beberapa musim dingin. Maskapai penerbangan sebelumnya tidak memperbolehkan penumpang yang mengalami penundaan penerbangan untuk turun karena hal tersebut mengharuskan mereka menjalani pemeriksaan keamanan lagi sebelum naik, sehingga penerbangan semakin tertunda karena pesawat kehilangan tempat lepas landas dalam antrian. Jadi para penumpang tetap berada di dalam pesawat agar pesawat bisa segera bergerak setelah mendapat izin lepas landas setelah kabut hilang. Mudah-mudahan hal itu akan berubah pada musim dingin ini dengan adanya revisi aturan BCAS.



Sumber