Iklan “Liburan Akan Tiba” Coca-Cola: Merek minuman ringan membuat iklan unik menggunakan AI, netizen bereaksi dengan emosi campur aduk, menyebutnya “menjijikkan (tonton video)”

Mumbai, 16 November: Versi terbaru dari iklan ikonik Coca-Cola “Liburan Akan Datang”, yang secara tradisional melambangkan nostalgia Natal, telah memicu reaksi balik karena dibuat menggunakan kecerdasan buatan. Meskipun perusahaan mengklaim bahwa AI memberikan efisiensi dan personalisasi yang lebih baik, banyak pemirsa menyatakan kekecewaannya, dengan alasan bahwa penggunaan teknologi menghilangkan semangat liburan dan keajaiban nostalgia dari iklan tersebut. Tindakan tersebut dipandang secara luas sebagai penyimpangan dari tradisi, sehingga memicu rasa frustrasi di kalangan penggemar yang menghargai kehangatan dan keaslian asli iklan tersebut.

Selama bertahun-tahun, iklan Coca-Cola “Liburan Akan Datang” telah menjadi simbol datangnya musim dingin dan tibanya Natal secara resmi. Ini adalah tradisi yang dinanti-nantikan banyak orang di seluruh dunia, membangkitkan perasaan nostalgia dan kehangatan. Namun iklan tersebut memicu kontroversi tahun ini. alasannya? Versi terbaru dibuat menggunakan kecerdasan buatan. Penggemar, yang telah lama mengasosiasikan iklan tersebut dengan rasa keaslian dan tradisi, merasa kecewa karena penggunaan teknologi telah menghilangkan pesona dan daya tarik iklan yang membuatnya begitu istimewa. Los Angeles County menggugat Pepsi dan Coca-Cola atas botol plastik, dengan mengatakan ‘perusahaan terlibat dalam praktik bisnis yang menipu dan tidak adil’.

Reaksi pengguna internet terhadap iklan baru Coca-Cola “Liburan Akan Datang” yang didukung oleh kecerdasan buatan

Banyak yang kecewa dan muak dengan keputusan Coca-Cola yang membuat iklan Natal 2024 menggunakan kecerdasan buatan. Seorang pengguna mengungkapkan keterkejutannya, dan mengatakan bahwa mereka merasakan semangat liburan segera setelah mereka melihat iklan terkenal yang menandai datangnya Natal. Namun, mereka kini menganggap versi yang dihasilkan AI itu “brutal”, mempertanyakan mengapa merek tersebut tidak dapat menggunakan manusia nyata untuk menangkap keajaiban perayaan tersebut.

“Aku takut dan jijik”

Pengguna lain mengungkapkan kekecewaannya dan menyebut peralihan ke AI dalam film Coca-Cola “Holidays Are Coming” sebagai titik balik. Mereka menunjukkan bahwa sejak tahun 1995, kampanye ikonik selalu diproduksi dengan orang-orang nyata, fotografi nyata, dan produksi langsung. Namun, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, iklan tahun 2024 dibuat seluruhnya menggunakan kecerdasan buatan. Pengguna merasa sangat ironis bahwa iklan tersebut diakhiri dengan frasa “Sihir Nyata”, meskipun tidak ada sentuhan manusia yang nyata. Menonton versi asli tahun 1995 diikuti dengan versi berbasis AI, pengguna merasa bahwa keajaiban komunikasi nyata hilang dalam pendekatan baru. Iklan Coca-Cola di Bangladesh memicu reaksi balik atas upayanya menjauhkan diri dari Israel di tengah perang dengan Hamas.

“Peralihan ke kecerdasan buatan di masa liburan Coca-Cola mencapai titik balik.”

Reaksi pengguna internet terpecah terhadap versi baru iklan klasik “Liburan Akan Datang” tahun 1995 yang dibuat oleh AI oleh Coca-Cola. Sementara beberapa orang memuji perpaduan nostalgia dengan teknologi modern, mereka menyatakan bahwa versi AI berhasil menangkap liburan tersebut semangat Dan konsisten dengan daya tarik baru Coke Zero, orang lain mengkritiknya karena tidak memiliki kehangatan dan keaslian aslinya. Salah satu hal yang menjadi perdebatan adalah tidak adanya Sinterklas, yang menurut banyak orang mengurangi pesona iklan tersebut. Secara keseluruhan, meskipun iklan tersebut mendapatkan perhatian karena penggunaan kecerdasan buatannya yang inovatif, pendapatnya masih beragam.

AI versi baru ini memadukan nostalgia dengan teknologi modern

Tanggapan Coca-Cola

Jason Zada, pendiri studio AI Secret Level, membela iklan baru Coca-Cola “Liburan Akan Datang”, menekankan bahwa kreativitas manusia masih penting untuk menciptakan kehangatan yang dirasakan pemirsa. Pratik Thakkar, Wakil Presiden Kecerdasan Buatan Global di Coca-Cola, menyoroti kemampuan kampanye ini dalam memadukan tradisi dengan teknologi modern, dan mencatat bahwa kecepatan produksi lima kali lebih cepat dibandingkan metode tradisional. Namun, reaksi balik tersebut mengungkapkan bahwa meskipun AI menawarkan efisiensi, beberapa hubungan emosional dan konvensi – seperti keajaiban periklanan asli – sebaiknya diserahkan kepada kreativitas manusia.

(Cerita di atas pertama kali muncul di LastLY pada 16 Nov 2024 14:18 IST. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, masuk ke situs web kami lastly.com).



Sumber