Ignacio Luna, pastor paroki Villafranca: “Saya kenal semua orang yang meninggal”

Rasa sakit dan kebingungan mencengkeram kota kecil itu Villafranca de Ebrodi Zaragoza, di mana 10 orang tewas dalam kebakaran rumah.

Seluruh penduduk terkejut dan menunggu konfirmasi resmi mengenai identitas almarhum pastor paroki Gereja San Miguel Arcángel, Ignacio Lagunamenjamin bahwa “Saya tahu semuanya“Saya melakukan banyak negosiasi dengan beberapa orang.”

“Itu adalah situasi yang sangat sulitAda perasaan campur aduk karena banyak warga yang tidak bisa pergi karena alasan medis, namun ada pula yang sangat sering keluar rumah dan Mereka menjalin kehidupan sosial di kota”, jelasnya.

Oleh karena itu, “pertanyaan apakah seseorang masih hidup tidak hanya meluas ke keluarga, tetapi juga ke populasi, kami 900 jiwa, Mereka sangat saya sayangi, orang-orang yang sering datang ke paroki.Anda melihatnya di alun-alun, di toko roti, kami sangat menyukainya dan kami sangat sedih”, katanya dalam wawancara dengan COPE.

Pastor Laguna mendengar berita itu segera setelah dia bangun. Ponselnya penuh dengan pesan dan dia langsung membukanya paroki, yang akan tetap terbuka untuk semua orang yang membutuhkan. Gereja ini terletak di depan Balai Kota yang merupakan ruang yang diciptakan untuk melayani para korban dan keluarganya banyak yang memutuskan untuk berdoa.

Pastor paroki berterima kasih kepada Dewan Kota Villafranca karena mengizinkan dia berpartisipasi dalam operasi bantuan. Mendengarkan keluarga, dia menjamin bahwa meskipun kesakitan, “Mereka sangat terhibur karena mereka berharap sebagian besar meninggal saat tidur dan, meskipun ada yang berteriak dan merasa takut, hal ini dapat menyelamatkan nyawa orang lain.”.

PERAYAAN INTERFAI

Gereja akan tetap terbuka dan misa untuk orang mati “selama sebulan”. Selain itu, “semacam kewaspadaan atau sikap berdoa” dapat diorganisasi, bahkan dengan a perayaan antaragama “karena ada pemeluk agama lain, tetapi semuanya dengan imanterkadang sederhana, namun dengan keyakinan bahwa Tuhan itu baik dan akan menjaga keluarga mereka.”

Masyarakat mengalami kejadian yang tragis dan Tetanggalah yang pertama membantu para korban. “Banyak orang yang datang membantu,” dia menegaskan. “Sekarang kita menjadi sadar akan keajaiban kehidupan dan kami menyambut dengan lebih penuh kasih sayang kepada orang-orang yang masih hidup”, ujarnya.

Imam akan terus memberikan penghiburan kepada mereka yang membutuhkan: “Gereja masih buka dan anggota keluarga memiliki nomor telepon saya”, tutupnya.

Sumber