John Prine dan Sturgill Simpson berada di dunia yang sama dalam mendokumentasikan situs-situs Amerika yang terlupakan dan tersembunyi dalam sarana liris dan musik yang aneh. Mereka adalah dua musisi country Amerika terbaik sepanjang masa. Oleh karena itu, hubungan mereka hampir lebih dalam daripada akar yang mereka nyanyikan. Faktanya, ketika Prine meninggal, Sturgill Simpson meninggalkan Porsche 911 Turbo 2008 miliknya.
Ya, anehnya tidak ada seorang pun yang menginginkan atau memiliki mobil semewah ini. Namun, mobil sport tersebut berfungsi sebagai simbol rasa terima kasih Prine dan Simpson, yang tampaknya merupakan simbol yang berarti ia harus meneruskan warisannya. Terlepas dari tanda kekaguman yang mahal ini, persahabatan Prine dan Simpson akan tetap kuat meskipun hadiah ini tidak diberikan. Singkatnya, keduanya hidup di dunia musik yang tidak terjangkau oleh banyak orang, dan mereka menyadari pentingnya profesi ini.
bimbingan John Prine
Sebagai penduduk asli Kentucky, Sturgill Simpson menghargai segala hal tentang negara bagian. Nah, saat Prine meninggal pada tahun 2020, Simpson membawakan cover lagunya “Heaven” bertajuk Kentosi. Meski kekaguman Simpson terhadap Prine muncul jauh sebelum kematiannya.
Simpson pertama kali bertemu Prine di rekamannya Rumput Potong album di nashville. Simpson mengingat pertemuan pertamanya dengan Prine, dengan mengatakan: Pertunjukan Stephen Colbert“Kamu menekan kunci uap. Kamu agak ketakutan, kamu berhadapan langsung dengan pahlawanmu. Dari interaksi pertama itu Simpson dan Prine cocok. Berkat persahabatan mereka, Simpson menggambarkan Prine sebagai “seorang mentor dan sangat murah hati.” dengan waktunya.”
Sturgill Simpson dan Porsche 911 milik Pangeran
Tak perlu dikatakan lagi, Prine tidak hanya bermurah hati dengan waktunya, karena mobil yang ditinggalkan Simpson adalah ‘mobil impian’, menurut pria itu sendiri. Namun yang terpenting, tidak ada hadiah yang dapat menggantikan atau mengompensasi ketidakhadiran Brienne secara besar-besaran. Simpson berbicara terus terang tentang kehilangan temannya, dengan mengatakan: “Itu sulit. ‘Saya merasa seperti kehilangan kakek saya lima kali lipat’ dan ‘Terutama ketika Anda tidak bisa mengatakan semua hal yang Anda harapkan.'” WBUR.
“Sekarang saya berharap saya punya satu kesempatan bagus untuk mempermalukan diri saya sendiri,” tambah Simpson. Simpson ingat saat Prine pertama kali pergi ke rumah sakit dan ketakutan yang mengikutinya. ‘Saya berdiri di luar dan menerima kenyataan bahwa saya mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi,’ ungkapnya dengan muram. Sayangnya, firasat Simpson benar. Terlepas dari itu, musik Prine dan Porsche selalu mengingatkan Simpson akan pengaruh jangka panjangnya terhadap dunia dan karier Simpson.
Foto oleh Ashley Beliveau/Getty Images