Monumen Hati Kudus Las Ermitas de Córdoba akan tetap menyala merah hingga tanggal 24 November untuk mengecam penganiayaan terhadap umat Kristen di dunia. Juga paroki San Lorenzo martir, San Andrés Póstol, Nuestra Señora de la Esperanza, Nuestra Señora de la Fuensanta, San Pelagio martir, gereja Christ of Grace di Córdoba, gereja La Merced dan paroki Santa María de Aguasantas dan seluruh warga Cabra (Bunda Maria Diangkat ke Surga dan Ángeles, Bunda Penyelamat, Bunda Rosario dan Pengharapan, Santo Antonius dari Padua, Santo Fransiskus dan Santo Rodrigo Mártir dan Santo Domingo de Guzmán) bergabung dalam kampanye REDWEEK yang diselenggarakan oleh Yayasan Kepausan Bantuan kepada Gereja yang Membutuhkan (AIS).
Palacio de la Merced, markas besar Dewan Provinsi, juga akan mengecat fasad utamanya dengan warna merah selama kampanye. Aksi ini merupakan bagian dari inisiatif internasional REDWEEK, yang mendukung komunitas Kristen di 140 negara, terutama di negara-negara yang mengalami kemiskinan, diskriminasi dan penganiayaan.
Kampanye Nasional
Di seluruh Spanyol, lebih dari 115 paroki dan 22 monumen telah bergabung dalam inisiatif ini, seperti Sagrada Familia di Barcelona, Amfiteater Romawi di Tarragona, Katedral Almudena di Madrid, Katedral Jaén atau Tempat Suci Covadonga di Asturias. Lihat lebih banyak monumen lampu merah di Spanyol di sini.
Di dunia, terdapat sekitar 1.000 monumen di lebih dari 20 negara, seperti Istana Westminster, di London, atau Basilika Sacré Coeur, di Montmartre, di Paris. Pada edisi sebelumnya, Colosseum di Roma dan Christ the Redeemer di Rio de Janeiro diterangi lampu merah oleh orang-orang Kristen yang dianiaya.
REDWEEK dirayakan dari tanggal 18 hingga 24 November dan mencakup beberapa aksi kesadaran dan doa. Di tingkat nasional, AIS menyajikan laporan “Dianiaya dan Terlupakan” yang berisi kasus-kasus penganiayaan umat Kristen baru-baru ini dan analisis mengenai realitas penganiayaan di 18 negara di seluruh dunia. Yayasan Kepausan minggu ini juga membuka pameran mendalam tentang umat Kristen yang dianiaya dengan judul “Keindahan Kemartiran” dan menyajikan film dokumenter “Pahlawan Iman” dengan kesaksian dari umat Kristiani dari Irak, Nigeria, Pakistan dan Sri Lanka.
Saat ini, terdapat jutaan orang terbaptis di dunia yang hidup tanpa kebebasan beragama sepenuhnya dan menjadi sasaran ancaman dan bahkan penganiayaan dengan kekerasan. Hak fundamental atas kebebasan beragama sedang mengalami kemunduran dan agama yang paling menderita akibat hal ini adalah agama Kristen. Kenyataan ini masih banyak yang terlupakan, itulah sebabnya AIS menyerukan kesadaran dan doa untuk tujuan ini.